Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia tengah dilanda musim kemarau panjang, diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir tahun.
Mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca panas ekstrem di Indonesia masih akan terjadi, dengan suhu terpanasnya mencapai hampir 38 derajat celcius.
Di tengah cuaca panas seperti saat ini, masyarakat harus berhati-hati akan heatstroke, atau serangan panas terhadap tubuh yang menyebabkan tubuh mengalami keparahan penyakit bahkan hingga kematian.
Apa itu Heatstroke atau Serangan Panas?
Melansir Kementerian Kesehatan, heatstroke adalah kondisi paling berat yang dialami tubuh karena serangan cuaca panas dan gagal mengontrol suhu badan.
Orang yang terkena heatstroke bisa mengalami peningkatan suhu tubuh hingga 40-41 derajat celcius dengan cepat dalam waktu 10-15 menit. Karena serangan panas yang cepat, tubuh tidak bisa mengontrol suhu badan dengan mengeluarkan keringat.
Heatstroke atau serangan panas tak bisa dianggap sepele karena bisa jadi mematikan karena merusak otak dan organ dalam tubuh. Meskipun umumnya terjadi pada orang berusia lanjut di atas 50 tahun, penyakit ini juga bisa menyerang orang yang lebih muda.
Heatstroke sering kali terjadi perparahan dari penyakit ringan yang berhubungan dengan panas yang dapat menyebabkan kram, pingsan, dan kelelahan akibat panas.
Serangan panas dapat terjadi akibat paparan suhu tinggi dalam waktu lama, biasanya terjadi juga karena dikombinasikan dengan dehidrasi, yang menyebabkan kegagalan sistem kontrol suhu tubuh.
Mengutip WebMD, serangan panas didefinisikan secara medis sebagai kejadian ketika suhu inti tubuh lebih dari 40 derajat, dengan komplikasi yang melibatkan sistem saraf pusat yang terjadi setelah terpapar suhu tinggi.
Serangan panas umumnya menyerang orang lanjut usia yang tinggal di rumah yang tidak memiliki pendingin udara atau aliran udara yang baik.
Namun, orang-orang yang tidak minum cukup air atau dehidrasi, menderita penyakit kronis, atau minum alkohol dalam jumlah berlebihan juga berisiko terkena serangan panas di segala usia
Gejala umum yang terjadi ketika terkena serangan panas di antaranya mual, kejang, kebingungan, disorientasi, tidak berkeringat meskipun kepanasan, kram, jantung berdebar, dan bisa sampai terjadi kejang, kehilangan kesadaran atau koma.
Jika ada yang terkena serangan panas, segera hubungi atau bawa orang tersebut ke fasilitas layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit. Karena, keterlambatan mendapatkan bantuan medis bisa berakibat fatal.
Untuk pertolongan pertama bisa dengan cara memindahkan orang tersebut ke lingkungan yang dingin atau ruangan ber-AC, atau setidaknya tempat yang sejuk dan teduh, dan lepaskan pakaian yang tidak perlu.
Jika memungkinkan, ukur suhu inti tubuh orang tersebut dan lakukan pertolongan pertama untuk mendinginkannya.
Beberapa cara yang bisa dicoba antara lain dengan mengipasi pasien sambil membasahi kulitnya dengan air mengalir atau menggunakan spons.
Selain itu, bisa juga dengan menempelkan kompres es pada ketiak, pangkal paha, leher, atau punggung pasien. Karena pada area ini banyak pembuluh darah yang dekat dengan kulit, sehingga bisa mendinginkan dengan cepat dan dapat menurunkan suhu tubuh.
Jika orang tersebut masih muda dan sehat serta menderita serangan panas saat berolahraga berat, bisa dibantu dengan menggunakan rendaman es untuk membantu mendinginkan tubuh.
Namun, jangan gunakan kompres atau rendaman es untuk pasien lanjut usia, anak kecil, dan pasien dengan penyakit kronis, atau siapa pun yang mengalami serangan panas tanpa melakukan olahraga berat karena bisa berbahaya.