Bisnis.com, JAKARTA – Unique Selling Point atau biasanya disingkat USP merupakan inti dari perusahaan yang membuat produk atau layanan lebih baik dari pesaing.
Dalam pemasaran online, mengomunikasikan USP dengan jelas dan cepat adalah salah satu kunci untuk membuat calon pelanggan berkonversi di produk kecantikan.
Medical Doctor sekaligus Content Creator, dokter Mario Johan menyampaikan, brand yang tidak punya Unique selling proposition pun di daerah masih laku. "Apalagi teman-teman yang punya brand dan mempunyai unique selling point. Itu akan sangat relevan," ungkapnya, Jumat (13/10/2023).
Hal ini disampaikan dr. Mario Johan sebagai pemateri dalam seminar Winning Strategies For Digital Marketing In Beauty Business yang diadakan Cosmobeaute Indonesia pada Jumat (13/10/2023).
Dokter Yessica Tania seorang Medical Doctor dan Content Creator yang juga merupakan pemateri seminar menambahkan, melihat dari pengalaman pribadinya, ketika Ia memberikan edukasi terkait suatu produk yang akan dilihatnya adalah unique selling point dari produk tersebut. Hal ini karena yang bisa dijual dari produk tersebut adalah unique selling point dari produk.
Dia juga menambahkan hal tersebut dilakukan karena Dia tidak bisa memberikan edukasi tentang dua produk namun memiliki kesamaan karena itu akan membuat masyarakat bingung.
Menurut Yessica, ketika suatu produk memiliki unique selling point akan memiliki perbedaan dengan produk lain sehingga masyarakat bisa menentukan pilihannya.
Dalam kesempatan tersebut, Yessica dan Johan menyampaikan beberapa strategi agar sebuah brand memiliki unique selling point.
Berikut adalah strategi bisnis kecantikan yang telah dirangkum:
1. Observasi di Lapangan Pasar
dr. Yessica menyampaikan, ketika seorang pebisnis skincare membuat produk harus melakukan observasi seperti memperhatikan cuaca di suatu negara. Misalnya, di Indonesia memiliki cuaca yang cukup panas maka produk pelembab yang cocok adalah gel.
2. Tujuan dari produk
Tujuan produk yang dimaksud disini adalah target produk tersebut dibuat. Yessica mengambil contoh, saat ini orang Indonesia menginginkan kulit yang putih maka ingredient dari produk harus unik dan memberikan efek memutihkan.
Misalnya mencari bahan pencerah yang belum digunakan oleh produk lain karena itu akan menjadi unique selling point dari produk tersebut.
3. Target umur
Ketika membuat suatu brand pasti ada target umur atau segmentasi pasar. Hal ini harus dipikirkan karena tidak bisa membuat sebuah produk untuk semua umur ataupun jenis kulit.
Hal ini karena kandungan dalam produk memiliki efek yang harus disesuaikan dengan jenis kulit dan umur.
4. Punya Cerita Tersendiri di Balik Produk
dr. Johan menyampaikan, ketika sebuah produk memiliki cerita atau tujuan dari produk walaupun memiliki kandungan yang biasa saja itu merupakan unique selling point.
5. Punya kandungan natural
Ketika sebuah produk memiliki kandungan natural maka itu akan menjadi unique selling atau unique selling proposition dari produk tersebut.
Hal ini karena produk yang memiliki kandungan natural punya pangsa pasar atau fanbase yang cukup kuat.