Bisnis.com, JAKARTA — Jantung sehat merupakan dambaan setiap orang. Meski demikian, penyakit jantung dapat menimpa siapa saja. Muda ataupun tua. Sakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan penyakit kardiovaskular atau jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Tercatat penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit strok sebanyak 19,42 persen dan jantung iskemik atau serangan jantung dengan 14,38 persen.
Banyak pasien dengan penyakit kardiovaskular mengonsumsi obat-obatan umum seperti pengencer darah dan obat tekanan darah. Namun, tak sedikit pula yang beralih ke suplemen kesehatan herbal ketika ingin menjaga kesehatan jantung.
Namun, suplemen alami tidak selalu memberikan manfaat sesuai. Penggunaan yang berlebihan tanpa resep justru menyimpan risiko.
Mengutip Insider, Dr. Danielle Belardo, ahli jantung yang berbasis di Los Angeles, California, mengatakan dalam catatan Mayo Clinic, sebanyak 25 persen orang yang mengonsumsi suplemen melaporkan justru membawa mereka ke dokter. Belardo menceritakan bahwa ada sejumlah suplemen herbal populer yang harus dicermati penggunaannya agar tidak berlebihan.
1. Kunyit
Kunyit terbukti cukup menjanjikan dalam mengurangi peradangan, termasuk pada pasien osteoartritis. Selain itu terdapat beberapa bukti bahwa kunyit bahkan dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan baik untuk kesehatan jantung.
Namun, Belardo mengatakan kunyit dalam dosis tinggi bisa berbahaya. Tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan hati, kunyit dosis tinggi juga dapat menyebabkan pengenceran darah.
Adapun, menurut British Heart Foundation, jika dikonsumsi dengan pengencer darah, kunyit dapat menyebabkan peningkatan risiko pendarahan berbahaya.
Belardo mengatakan bahwa karena suplemen herbal tidak diatur secara ketat oleh FDA, tidak ada konsistensi dalam cara pembuatannya, sehingga membuat adanya kemungkinan penggunaan dalam dosis tinggi. Beberapa suplemen bisa terkontaminasi dengan bahan-bahan yang tidak seharusnya dikonsumsi.
2. Ekstrak teh hijau
Meskipun berasal dari daun teh yang sama yang digunakan dalam matcha latte, ekstrak teh hijau dianggap meningkatkan kewaspadaan mental dan membantu penurunan berat badan.
Adapun, menurut Klinik Cleveland, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau atau mengonsumsi ekstrak teh hijau juga bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Tapi ekstrak teh hijau bisa berisiko, terutama bila dikonsumsi dengan obat lain, kata Belardo.
Kafein yang terdapat pada ekstrak teh hijau terkadang dapat menimbulkan masalah, misalnya dengan meningkatkan tekanan darah, yang dapat menjadi masalah bagi mereka yang sudah memiliki tekanan darah tinggi.
Kafein yang berlebihan, termasuk ekstrak teh hijau, juga dapat menyebabkan jantung berdebar-debar
3. Bitter Orange atau Jeruk Pahit
Jeruk pahit, juga dikenal sebagai Citrus aurantium, berasal dari pohon asli Asia. Jeruk pahit telah menjadi bahan populer dalam produk binaraga dan penurunan berat badan, meskipun belum diketahui apakah jeruk pahit benar-benar membantu mencapai salah satu tujuan tersebut.
Namun, ternyata jeruk pahit bisa membahayakan orang sehat. Secara khusus, jeruk pahit telah dikaitkan dengan detak jantung tidak teratur, yang dikenal sebagai aritmia. Jeruk pahit juga ternyata dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung