Seseorang memiliki kebiasaan buruk yakni memainkan gadget hingga subuh, sehingga menimbulkan insomnia/Freepik.com
Health

Ini 5 Penyebab Sulit Mengubah Kebiasaan Sehari-hari

Redaksi
Rabu, 18 Oktober 2023 - 18:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pernahkah kamu berpikir untuk mengubah kebiasaan yang sering kamu lakukan tetapi selalu kesulitan. Mungkin salah satu alasan ini menjadi penyebab kamu kesulitan mengubahnya. 

Mengubah perilaku atau kebiasaan yang sering dilakukan merupakan suatu rekayasa diri dalam mengatasi kebiasaan yang salah. 

Seringkali beberapa kebiasaan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari merugikan diri sendiri atau bahkan orang lain. Kebiasaan itu misalnya seperti, kebiasaan begadang, pola makan yang tidak sehat, kebiasaan datang terlambat, atau kebiasaan lain yang merugikan. 

Karena kesadaran dalam diri, beberapa orang mulai mencoba merubah kebiasaan tersebut. Namun, kebanyakan perubahan tersebut tidak berlangsung lama dan hanya terjadi dalam beberapa hari saja. Hal ini sebenarnya terdapat beberapa alasan yang harus diketahui sebelum melakukan perubahan. 

Dilansir dari psychologytoday.com pada Rabu (18/10/2023), ada beberapa alasan yang menyebabkan kamu sulit merubah kebiasaan: 

1. Perubahan Kebiasaan Didasari oleh Hal Negatif

Meskipun dapat dimengerti jika kita berpikir bahwa emosi negatif yang dirasakan dengan kuat seperti penyesalan, rasa malu, ketakutan, dan rasa bersalah seharusnya mampu memicu perubahan perilaku yang bertahan lama, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. 

Emosi negatif mungkin memicu kita memikirkan segala sesuatu yang tidak dilakukan, atau merasa bahwa kita melakukan kesalahan, namun emosi negatif adalah bahan bakar yang buruk untuk membuat perubahan yang bertahan lama. 

Sebuah tinjauan terhadap 129 penelitian perubahan perilaku menemukan bahwa strategi perubahan yang paling tidak efektif bergantung pada rasa takut dan penyesalan. 

Meskipun hal ini terdengar seperti sebuah basa-basi, perubahan nyata membutuhkan wadah yang positif untuk diubah. kamu memerlukan alasan yang positif dan membangun diri sendiri untuk menerima tantangan itu. 

2. Terjebak Dalam Pikiran yang Keliru 

Merasa kewalahan dalam mencoba mengubah suatu perilaku cenderung menumbuhkan pemikiran yang keliru. Misalnya seperti, "Saya akan mengambil alih dan berubah, dan jika saya gagal, itu berarti saya tidak bisa melakukannya." 

Jika kamu menghadapi bias dan distorsi kognitif, kamu tahu bahwa pemikiran berubah atau tidak sama sekali adalah hal yang utama. 

Hal ini menjebak kita ke dalam situasi yang tidak menguntungkan, karena peluang untuk mempertahankan momentum yang paling mengesankan sekalipun untuk mengubah suatu perilaku tidaklah terlalu baik. 

Jika kita benar-benar ingin berubah, salah satu hal pertama yang harus kita lakukan adalah menghilangkan pemikiran yang keliru  dan menghilangkan beberapa kesalahan berpikir lainnya. 

3. Mencoba Mengubah Semua Kebiasaan 

Perubahan perilaku adalah hal yang besar, apa pun perilakunya, dan hampir tidak mungkin melakukan semuanya sekaligus. Perubahan perilaku harus memulainya dengan tindakan tertentu dan terukur. Perubahan yang besar dan tidak jelas harus digantikan dengan yang kecil dan spesifik. 

Daripada berkata, “Saya akan mulai berolahraga,” lebih baik dengan, “Saya akan mulai berjalan kaki malam ini sepulang kerja selama 30 menit.” 

Setiap tindakan spesifik merupakan satu bagian dari perubahan perilaku, dan serangkaian tindakan yang dilakukan sepanjang waktu menghasilkan perubahan kumulatif. 

Untuk menyertai tindakan kumulatif tersebut, kita memerlukan tujuan spesifik, yang menurut penelitian perubahan perilaku sangat penting bagi kesuksesan, karena kita memerlukan target kinerja untuk mengukur diri kita sendiri. Namun hal tersebut juga harus realistis dan spesifik.

4. Memahami Perubahan yang Dibutuhkan

Saat Anda melakukan perubahan maka tentunya harus memiliki pemahaman tentang apa yang ingin diubah. Misalnya kamu ingin mengubah pola makan mu. Maka, mengubah pola makan setidaknya memerlukan pengetahuan tentang cara makan yang lebih sehat dan rencana praktis untuk mewujudkannya. 

Mungkin bagian dari rencananya termasuk menyimpan menu lembar boks di notepad di ponsel, atau pengingat harian yang ada di kalender Outlook. 

5. Tidak Memiliki Komitmen

Yang terakhir, apa yang dikatakan oleh penelitian perubahan perilaku terbaik adalah bahwa jika kita tidak membuat komitmen untuk mencapai apa pun yang ingin kita capai, hal itu tidak akan terjadi. 

Seseorang memerlukan “perangkat komitmen” yang secara tegas menetapkan apa yang akan kita lakukan dan bagaimana kita akan melakukannya. Segala sesuatu tentang perubahan harus dimulai dari komitmen.

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro