Bisnis.com, JAKARTA — Hampir setiap orang pernah mengalami jerawat di sekitar leher atau di punggung namun tidak ada yang menyadari jika jerawat tersebut merupakan jenis jerawat jamur.
Kondisi yang sering disebut jerawat jamur sebenarnya adalah malassezia folikulitis (infeksi pada folikel rambut), yang dipicu oleh jamur yang menyebabkan peradangan pada folikel rambut di kulit dan menghasilkan benjolan seperti jerawat.
Jerawat jamur merupakan hal yang normal jika jamur jenis ini hidup di kulit, namun pertumbuhan jamur yang berlebihan dapat menyebabkan wabah, terutama selama pergantian musim.
Kondisi ini paling sering terjadi pada remaja dan pria dewasa muda, yang cenderung memiliki kulit berminyak tempat tumbuhnya jamur. Jerawat juga tumbuh dengan cepat pada kulit yang panas, lembap, atau berkeringat.
Hampir setiap orang memiliki jamur Malassezia di kulitnya secara alami. Namun jamur dapat menimbulkan masalah ketika folikel rambut rusak atau tersumbat dan jamur masuk ke dalamnya.
Selain itu, mengonsumsi antibiotik juga dapat menyebabkan jerawat jamur atau memperburuknya. Bakteri dan jamur sama-sama hidup di kulit. Namun antibiotik dapat menurunkan jumlah bakteri baik dan menyebabkan pertumbuhan berlebih jamur yang dapat menyebabkan jerawat jamur.
Jerawat jamur menyebabkan munculnya jerawat kecil secara tiba-tiba yang mungkin tampak seperti ruam. Benjolan tersebut terbentuk berkelompok dan terlihat serupa dalam ukuran dan tampilan. Setiap jerawat mungkin memiliki batas atau lingkaran merah di sekelilingnya.
Beberapa strategi yang mungkin bermanfaat dalam menjinakkan pertumbuhan jerawat jamur yang berlebihan meliputi:
1. Hindari mengenakan pakaian ketat atau ketat untuk jangka waktu lama.
2. Mandi dan ganti pakaian bersih setelah berolahraga atau aktivitas apa pun yang menyebabkan keringat.
3. Gunakan sampo antijamur beberapa kali seminggu sebagai sabun mandi untuk mencegah atau membatasi timbulnya jerawat.
4. Pertimbangkan untuk menggunakan sabun mandi pembasmi jerawat atau pengelupas kulit.
Jerawat akibat jamur biasanya tidak merespons pengobatan jerawat tradisional, namun dapat diatasi dengan penggunaan antijamur topikal.
Kamu juga bisa menggunakan shampo ketombe sebagai sabun mandi. Shampo ini mengandung bahan antijamur seperti pyrithione zinc atau selenium sulfide, yang membantu menyeimbangkan tingkat pH kulit dan mengurangi jamur pada kulit.
Produk serupa lainnya yang mengandung bahan aktif mungkin juga bisa membantu. Carilah krim antijamur yang mengandung econazole nitrate, ketoconazole, atau klotrimazol, dan oleskan ke area yang terkena dua kali sehari.
Perlu diperhatikan untuk menggunakan antibiotik topikal atau sistemik. Hal ini dapat menguras bakteri di kulit dan memungkinkan jamur tumbuh tanpa terkendali. (Ernestina Jesica Toji)