Bisnis.com, JAKARTA — Ketika memiliki jerawat pasti ada perasaan ingin untuk memencet jerawat tersebut. Hal ini kemudian menjadi kebiasaan beberapa orang untuk memencet jerawatnya.
Namun, pada faktanya memencet jerawat dapat menyebabkan efek pada wajah. Hal ini karena memencet jerawat dapat mengganggu mekanisme sistem alami penyembuhan kulit pada wajah.
Perlu diketahui, inti jerawat menampung sel-sel kulit mati dan sebum, minyak kulit alami. Saat kamu memencet jerawat akan mendorong sumbatan lebih dalam ke pori-pori.
Tekanan dari memencet jerawat dapat menyebabkan dinding pori-pori pecah. Ini terjadi di bawah permukaan kulit sehingga tidak dapat melihatnya dengan mata namun akan ada Infeksi yang dapat menyebar hingga ke lapisan dermis kulit.
Untuk itu, sebisa mungkin menghindari memencet jerawat dan membiarkan jerawat kering secara alami.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah efek samping saat memencet jerawat:
1. Memperparah Jerawat
Saat kamu memencet kulit di sekitar jerawat, maka akan ada risiko mendorong kotoran, minyak, dan bakteri lebih dalam ke bawah kulit pun meningkat. Selain itu, bakteri di jari juga ikut bergabung dan menyebabkan jenis jerawat baru yang berasal dari lapisan dalam kulit.
2. Menyebabkan Infeksi
Saat kamu memencet jerawat untuk mengeluarkan nanahnya, kamu mungkin berpikir bahwa telah membersihkan seluruh area tersebut, namun kenyataannya, ada kemungkinan masih menyisakan sedikit nanah dan itu akan menjadi tempat berkembang biaknya jerawat yang lebih meradang dan lebih besar.
Infeksi jerawat akan menyebabkan timbul jerawat baru yang terasa lebih sakit dan menyebabkan kulit menjadi terasa tidak sehat.
3. Bekas Jerawat dan pori-pori membesar
Munculnya jerawat secara dini akan menghambat penyembuhan. Hal ini menyebabkan hilangnya jaringan yang menyebabkan bekas luka permanen.
Semakin sering menggaruk dan memencet jerawat, semakin besar pula risiko timbulnya pori-pori yang melebar. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan pitting jika tidak segera menghentikannya.
4. Hiperpigmentasi atau noda hitam
Hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah salah satu efek samping umum dari jerawat yang pecah . Hiperpigmentasi membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk hilang.
5. Kulit Menjadi Rusak Secara Permanen
Kebiasaan memencet jerawat yang menyebabkan radang, infeksi, bertambah banyaknya jerawat, pori-pori membesar, hingga Hiperpigmentasi akan membuat kulit menjadi rusak.
Hal ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sembuh dan biaya yang lumayan besar.
Kerusakan kulit pada wajah dapat menyebabkan hilangnya rasa percaya diri karena tidak nyaman dengan kondisi muka. (Ernestina Jesica Toji)