Bisnis.com, BANDUNG – Penyakit cacar monyet atau monkeypox saat ini masih menjadi perbincangan publik karena penyebarannya di Indonesia.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus monkeypox dan virus ini termasuk bagian dari keluarga virus cacar.
Virus monkeypox dapat menular saat seseorang memiliki kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, pasien terinfeksi monkeypox, dan media atau bahan yang terkontaminasi virus. Lantas, bagaimana fase penyakit monkeypox ini?
Baca Juga Cek Fakta: Monkeypox Karena Efek Vaksin |
---|
Fase penyakit monkeypox
Penyakit monkeypox ditandai dengan 3 fase, yaitu:
1. Inkubasi
Infeksi virus monkeypox dimulai dengan fase inkubasi, dimana orang yang terpapar tidak menunjukkan gejala dan mungkin merasa baik-baik saja. Fase ini biasanya berlangsung selama 1-2 minggu dan tidak menular.
2. Invasi
Orang yang terinfeksi monkeypox dapat mengalami gejala awal atau prodrome. Gejala-gejala ini dapat berupa demam, tidak enak badan, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening dapat membengkak di leher (submandibular & serviks), ketiak (aksila), atau selangkangan (inguinal) dan dapat terjadi di satu sisi ataupun kedua sisi tubuh.
Pada fase ini, seseorang yang terpapar dapat menularkan virus kepada orang lain. Oleh karena itu, mereka yang mengalami gejala sebaiknya mengisolasi diri.
3. Erupsi
Pada fase ini, akan muncul ruam awal berupa bercak kemerahan di wajah mereka yang terpapar setelah 1-3 hari menderita demam.
Ruam ini kemudian akan menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap. Ruam biasanya cenderung terkonsentrasi pada bagian wajah, telapak tangan, dan kaki. Selain itu, ruam juga bisa menyebar ke selaput mulut, selaput mata, alat kelamin, dan konjungtiva.
Ruam ini juga akan melewati beberapa fase, yaitu:
- Makula – Perubahan kulit tanpa disertai perubahan bentuk atau tekstur
- Papula – Berubah dari bintik merah muda yang datar menjadi benjolan yang biasanya berlangsung selama satu hingga dua hari
- Vesikel – Pada tahap ini, benjolan akan berubah dari terangkat menjadi berisi cairan bening selama satu hingga dua hari
- Pustula – Vesikel berkembang dari benjolan berisi cairan bening menjadi benjolan nanah. Benjolan nanah kemudian akan membesar, menjadi lebih kencang, dan dapat mengembangkan titik kecil di tengahnya. Benjolan dapat mulai membentuk keropeng kecil berkerak di bagian tengahnya. Tahap ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu atau lebih.
- Kerak – Selama satu atau dua minggu, benjolan nanah akan mengeras dan berkerak kemudian akan mengering dan rontok.
Fase penyakit monkeypox berdasarkan pengalaman pasien
Dilansir dari laman TODAY, Jack Richards, seorang ahli strategi pemasaran dan media sosial berusia 29 tahun yang tinggal di New York City membagikan kisahnya dengan TODAY ketika dia terpapar penyakit ini.
Awalnya, setelah dia baru bepergian ke Italia untuk menghadiri pernikahan seorang teman dan menghadiri acara di New York City, dia berasumsi bahwa kelelahan yang dialaminya hanyalah karena jet lag.
Kemudian, selama beberapa hari berikutnya, dia mengalami flu. Tetapi dia tidak mengalami luka pada saat itu dan gejalanya mulai mereda dalam waktu seminggu.
Namun, setelah beberapa minggu, dia mulai merasakan gatal di bagian kaki. Kemudian dia juga mengalami luka di wajah yang tampak seperti jerawat parah. Pada saat itu, dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan menduga bahwa ini ada cacar monyet. Mengingat saat itu kasus cacar monyet sedang merebak.
Kemudian dia menghubungi dokter melalui panggilan 24 jam untuk menjelaskan gejala-gejala yang dialaminya. Setelah menjelaskan berbagai gejala yang dialami, dokter mendiagnosis bahwa itu adalah cacar monyet, tetapi mereka masih perlu mengonfirmasikannya secara langsung, yang melibatkan pengambilan sampel dari luka pada tubuhnya.
Richard mengatakan bahwa rasa sakit akibat luka tersebut mungkin merupakan rasa sakit terburuk yang pernah dialami dalam hidupnya. sekali menemukan posisi tidur dan duduk yang nyaman karena luka-luka itu sangat menyiksa.
Untuk mengatasi atau mengurangi rasa sakit, dia mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dan menggunakan lidokain topikal untuk meringankan rasa sakit. Dia juga melakukan isolasi hingga semua luka yang ada di tubuhnya sembuh total. (Kresensia Kinanti)