Bisnis.com, JAKARTA – Memberikan imunisasi pada tubuh, artinya memberikan energi yang menjaga kekebalan tubuh, tetapi hal tersebut juga mencegah munculnya berbagai penyakit berbahaya.
Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Dalam praktiknya, imunisasi menggunakan bakteri yang telah dilemahkan, dibunuh atau dimodifikasi kemudian dimasukkan ke dalam tubuh baik dengan suntikan maupun oral (diminum).
Tujuan imunisasi adalah menjaga kekebalan tubuh hingga mampu mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia. Untuk itu penting agar memahami jenis imunisasi dan apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Dilansir berbagai sumber berikut penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
1. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis.
Virus ini paling sering ditularkan dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan, pada masa kanak-kanak, serta melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya saat berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi, suntikan yang tidak aman atau paparan alat tajam.
Hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi yang aman dan efektif. Imunisasi biasanya diberikan segera setelah lahir dengan booster beberapa minggu kemudian dengan menawa 100% perlindungan terhadap virus.
2. Poliomyelitis (Penyakit Polio)
Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus. Polio dapat menyerang pada usia berapa pun tetapi lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak.
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas.
Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.
4. Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin atau luka terbuka. Gejala umumnya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. Penyebab utama difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit.
Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia dan berisiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Pengobatannya meliputi antibiotik dan antitoksin untuk mematikan bakteri. Salah satu langkah pencegahan difteri yang paling efektif adalah mendapatkan imunisasi dan vaksin difteri.
5. Pertusis
Batuk rejan atau pertusis adalah jenis infeksi saluran pernafasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diiringi suara tarikan nafas tinggi yang khas dan berkepanjangan.
Batuk rejan adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian pada anak di bawah usia 2 tahun jika tidak ditangani.
6. Tetanus
Tetanus merupakan penyakit serius yang disebabkan infeksi bakteri dan oleh racun bakteri yang memengaruhi sistem saraf yang menyebabkan otot menjadi tegang dan mengalami kontraksi yang menyakitkan, terutama pada otot rahang dan leher.
Selain itu, tetanus juga dapat mengganggu kemampuan untuk bernapas yang bisa mengancam kehidupan. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan menjalani imunisasi dan vaksinasi tetanus, agar tubuh membuat antibodi untuk melawan racun tetanus.
7. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, jamur, dan virus). Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat.
Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru. Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Selain penyakit yang tersebut diatas imunisasi juga bisa untuk mencegah anak dari penyakit berbahaya lainnya seperti campak, rubela, kanker leher rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), ensefalitis (radang otak) akibat infeksi virus Japanese Encephalitis (JE) dan diare yang disebabkan oleh infeksi Rotavirus.