Bisnis.com, JAKARTA — Semua orang pasti pernah berbohong dan ataupun pernah di bohongin. Faktanya, hal ini sebenarnya bisa dideteksi jika kita memperhatikan beberapa hal pada lawan bicara kita.
Sering kali seseorang membuat sebuah kebohongan untuk menghindari resiko yang diterima lebih besar. Misalnya, seorang anak kecil dilarang memakan es krim namun Ia memakannya. Ketika ditanya Ia akan berbohong soal hal itu agar tidak dimarahi.
Berbohong tidak selalu buruk, ada beberapa orang berbohong demi untuk sebuah kebaikan. Namun, beberapa orang juga sering berbohong untuk keuntungan sendiri dan tidak sesederhana menyangkal soal makan es krim di waktu kecil.
Seringkali seseorang yang menjadi korban sebuah kebohongan akan merasa sangat kesal dan rugi. Bahkan beberapa orang enggan berhubungan lagi dengan orang yang membohonginya.
Faktanya, berbohong memang merugikan berbagai pihak bahkan orang yang membuat kebohongan tersebut.
Untuk itu, sebelum kamu menjadi korban dari sebuah kebohongan berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu ikuti untuk mendeteksi sebuah kebohongan:
1. Mulailah Dengan Mengajukan Pertanyaan Netral
Dengan mengajukan pertanyaan mendasar dan tidak mengancam kepada seseorang, kamu dapat mengamati garis dasar tanggapan. Tanyakan kepada mereka tentang cuaca, rencana mereka untuk akhir pekan, atau apa pun yang akan menghasilkan respons yang normal dan nyaman.
Saat mereka merespons, amati bahasa tubuh dan gerakan matanya. Kamu ingin tahu bagaimana tindakan mereka saat mengatakan yang sebenarnya. Apakah mereka mengubah pendirian? Melirik ke satu arah atau ke arah lain? Atau menatap matamu secara langsung? Pastikan kamu mengajukan cukup banyak pertanyaan untuk mengamati suatu pola.
2. Temukan Hot Spotnya
Setelah kamu berpindah dari wilayah netral ke “zona kebohongan”, kamu akan dapat mengamati perubahan dalam bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, dan struktur kalimat.
Setiap orang akan memberikan petunjuk bawah sadar yang berbeda-beda saat berbohong, oleh karena itu penting untuk memperhatikan garis dasar normal sebelum memasuki zona kebohongan.
3. Perhatikan Bahasa Tubuh
Pembohong sering kali menarik tubuhnya ke dalam saat berbohong untuk membuat dirinya merasa lebih kecil dan kurang terlihat. Banyak orang menjadi menggeliat dan terkadang menyembunyikan tangan mereka untuk secara tidak sadar menyembunyikan jari-jari yang gelisah. Kamu mungkin juga mengamati gerakan mengangkat bahu.
4. Amati Ekspresi Mikro-Wajah
Orang sering kali mengungkapkan kebohongan dalam ekspresi wajah mereka, namun beberapa dari ekspresi wajah ini tidak kentara dan sulit dikenali.
Beberapa orang akan mengubah warna wajah mereka ke warna merah muda yang lebih terang, yang lain akan sedikit melebarkan lubang hidung, menggigit bibir, sedikit berkeringat, atau berkedip cepat. Setiap perubahan ekspresi wajah ini menandakan peningkatan aktivitas otak saat kebohongan dimulai.
5. Mendengarkan Nada, Irama, dan Struktur Kalimat
Seringkali ketika seseorang berbohong, mereka akan sedikit mengubah nada dan irama bicaranya. Mereka mungkin mulai berbicara lebih cepat atau lambat, dan dengan nada yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Seringkali, kalimat yang mereka gunakan menjadi lebih kompleks karena otak mereka bekerja keras untuk mengikuti cerita mereka. (Ernestina Jesica Toji)