Bisnis.com, JAKARTA— Penyakit kuning merupakan istilah untuk menyebutkan kondisi perubahan warna kulit menjadi kuning yang disebabkan oleh berbagai faktor. Penyakit kuning umumnya menyerang bayi baru lahir yang berusia sekitar 1 minggu.
Tak hanya perubahan warna kulit, penyakit kuning juga dapat menyebabkan perubahan pada bagian putih dari mata dan juga membran mukosa seseorang.
Penyakit Kuning atau Jaundice sendiri bukan merupakan sebuah penyakit melainkan suatu kondisi yang muncul sebagai tanda dan gejala yang mendasari penyakit tertentu.
Beberapa penyakit tersebut seperti Thalassemia dan penyakit sel darah bulan sabit yang merupakan penyakit didapatkan sejak lahir dan memiliki kaitan erat dengan genetika.
Penyakit kuning merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi pada bayi baru lahir, dalam waktu 2-3 hari setelah kelahirannya. Penyakit ini akan terjadi ketika hati bayi tidak cukup efisien untuk mengeluarkan bilirubin dari aliran darah.
Jenis penyakit kuning yang paling umum disebut penyakit kuning Fisiologis, yang dapat menyerang hingga 60% bayi cukup bulan pada minggu pertama kehidupannya.
Faktor Penyebab Penyakit Kuning
Penyebab paling umum penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah:
1. Perkembangan normal: Hati bayi masih berkembang dan tidak membuang bilirubin dengan baik sehingga penyakit kuning ini biasanya membaik dalam waktu seminggu.
2. Prematuritas: Bayi mengalami prematur atau lahir sebelum minggu ke 37 kehamilan.
3. Menyusui: Bayi mengalami kesulitan menyusu dan tidak mendapat cukup ASI (ASI kuning).
4. ASI: ASI yang dimiliki ibu mengandung zat tingkat tinggi yang membuat kadar bilirubin bayi naik (penyakit kuning ASI).
5. Cedera: Bayi mengalami cedera saat lahir yang menyebabkan pendarahan di bawah kulit (hematoma) dan kemudian pecahnya darah di kulit sehingga meningkatkan kadar bilirubin.
Sementara itu penyebab penyakit kuning yang kurang umum pada bayi baru lahir adalah:
1. Infeksi dan sepsis.
2. Ketidaksesuaian golongan darah ibu dan bayi.
3. Masalah bawaan pada sel darah merah atau hati bayi.
4. Penyumbatan saluran yang mengalirkan cairan dari hati ke usus.
5. Kelenjar tiroid yang kurang aktif (kelenjar yang membantu mengatur banyak hal dalam tubuh).
Gejala Penyakit Kuning Bayi
Penyakit kuning sering muncul pada bayi baru lahir pada hari kedua atau ketiga setelah lahir. Penyakit kuning pada bayi baru lahir berkembang dengan pola tingkat keparahan berikut. Tahap 1 adalah yang paling parah.
- Tahap 1: penyakit kuning pada wajah bayi, terutama mata.
- Tahap 2: penyakit kuning di lengan dan dada bayi.
- Tahap 3: penyakit kuning di paha bayi.
- Tahap 4: penyakit kuning pada kaki dan telapak tangan bayi.
Jika penyakit kuning pada bayi baru lahir sangat parah dan tidak diobati, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak bayi. Namun pada sebagian besar bayi baru lahir, penyakit kuning hanya bersifat sementara dan tidak menimbulkan bahaya.
Cara Mengobati Penyakit Kuning
Tingkat keparahan penyakit kuning pada bayi baru lahir akan menentukan apakah dan jenis pengobatan apa yang diperlukan:
Ringan
Jika bayi mengalami penyakit kuning tingkat ringan, biasanya akan hilang dengan sendirinya. Banyak cairan dan sering menyusui dapat membantu menghilangkan penyakit kuning. Jika pemberian ASI yang buruk adalah penyebab penyakit kuning, beralih ke susu formula untuk sementara mungkin bisa membantu.
Sedang
Jika bayi mengalami penyakit kuning tingkat sedang, dokter mungkin merekomendasikan fototerapi. Selama fototerapi, bayi ditempatkan di bawah lampu khusus dan memakai kacamata. Cahayanya membantu hati mengeluarkan bilirubin dalam tubuh bayi.
Parah
Jika bayi menderita penyakit kuning yang sangat parah dan pengobatan lain tidak berhasil, dokter mungkin merekomendasikan transfusi tukar. Dalam pengobatan ini, darah bayi ditukar dengan darah donor untuk menghilangkan bilirubin dari darah. Hanya rumah sakit tertentu yang dapat melakukan transfusi tukar. (Ernestina Jesica Toji)