Bisnis.com, MAKASSAR - Sop Saudara menjadi salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Kota Daeng.
Melansir Diraktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, kuliner ini berawal dari H. Dollahi yang merupakan warga Kampung Sanrangan, Pangkep.
H. Dollahi membuka warung makan yang ia beri nama Sop Saudara pada 1957, dengan membuka lapak di sekitar Lapangan Karebosi, Makassar.
Nama Sop Saudara dipilih karena terinspirasi dari nama "Coto Paraikatte". paraikatte dalam bahasa Makassar berarti "Saudara".
Nama kuliner ini diharapkan dapat membuat pengunjung merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan, dan sesama penikmat sop.
Hingga saat ini, kuliner sup saudara ini banyak digandrungi oleh penikmatnya. Tidak hanya warga Makassar, para wisatawan pun menjadikan Sop Saudara sebagai menu yang wajib dinikmati saat berkunjung ke Makassar.
Saat ini Sop Saudara telah tersedia di berbagai wilayah di Kota Makassar. Salah satu rumah makan Sop Saudara yang Tim Jelajah Sinyal 2023 kunjungi adalah Warung Pangkep Sop Saudara yang berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.40, Pattunuang, Kec. Wajo, Kota Makassar.
Sop saudara ini telah dibuka sejak tahun 1970-an dan masih eksis hingga saat ini.
Sop saudara di rumah makan ini disajikan dengan berbagai isian daging pilihan. Kuah sop di setiap mangkuk memiliki cita rasa gurih dan nikmat perpaduan dari berbagai rempah pilihan.
Pengunjung yang menikmati Sop saudara di warung makan datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga dewasa.
Kondisi rumah makan yang tidak begitu luas namun sangat ramai setiap hari membuat pengunjung kerap menunggu beberapa menit untuk mendapatkan kursi tempat menikmati sop legendaris ini.
Untuk menikmati seporsi Sop saudara, pengunjung perlu merogoh kantong sekitar Rp30.000-Rp40.000. Sop yang disajikan dalam mangkuk kecil ini dihidangkan dengan sepiring nasi.
Pengunjung juga dapat menambahkan emping, telur, kecap, sambal, maupun kacang jika ingin menambah cita rasa pada Sop Saudara.
Rumah makan legendaris yang berada di pusat kota ini sayangnya belum memberikan opsi pembayaran non-tunai kepada pengunjung. Pengunjung yang ingin menikmati semangkuk Sop Saudara perlu menyiapkan uang tunai yang merupakan satu-satunya metode pembayaran di rumah makan ini. (Nur Hikmah T. Putri)