Ilustrasi perempuan mengalami sinus yang mengganggu hidung/Freepik
Health

Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Sinus

Redaksi
Selasa, 5 Desember 2023 - 10:03
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Sinusitis atau infeksi sinus adalah peradangan pada jaringan dalam sinus. Kondisi ini menyebabkan nyeri wajah, hidung tersumbat atau meler, dan terkadang demam serta gejala lainnya.

Sinus menghasilkan lendir, untuk menjaga bagian dalam hidung tetap lembap dan membantu melindungi dari debu, allergen, dan polutan. Namun, bila tersumbat dan terisi cairan, kuman dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi.

Biasanya, infeksi sinus disebabkan oleh flu biasa, tetapi bisa juga bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, serta alergi lainnya.

Dilansir dari laman Health, 5 Desember 2023, ini penyebab infeksi sinus:

1. Virus
Sebagian besar infeksi sinus dimulai dengan pilek. Virus menyebabkan pilek dan dapat membuat jaringan hidung membengkak, sehingga menghalangi lubang yang mengeringkan sinus.

Jika infeksi sinus disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan membantu, karena obat ini hanya membunuh bakteri. Untuk mengobati infeksi ini, ada beberapa pengobatan yang bisa membantu, seperti semprotan hidung steroid, dekongestan oral, dan irigasi hidung.

2. Alergi
Karena peradangan dapat menyumbat saluran hidung, alergi sering dikaitkan dengan infeksi sinus. Bagi mereka yang rentan terhadap alergi, sebaiknya hindari hal-hal yang memicu alergi, seperti tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur.

Untuk mengatasi hal ini, Antihistamin dan semprotan hidung yang dijual bebas atau dengan resep dokter dapat mengurangi peradangan kronis pada sinus dan lapisan hidung.

3. Bakteri
Meskipun sebagian besar penyebab infeksi sinus adalah virus, namun sinusitis juga bisa disebabkan oleh bakteri. Sinusitis yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik, namun harus sesuai dengan resep dokter.

4. Polip hidung
Polip hidung adalah jaringan lunak jinak yang berkembang pada lapisan saluran hidung atau sinus, yang menyebabkan rongga sinus tersumbat sehingga lender tidak dapat mengalir dan menyebabkan infeksi sinus. Pertumbuhan ini juga dapat membatasi saluran napas dan memicu sakit kepala.

Polip biasanya diobati dengan semprotan steroid hidung atau steroid oral dalam jangka pendek. Namun, jika pengobatan steroid tidak berhasil, operasi mungkin diperlukan.

5. Polutan dan asap yang mengiritasi
Alergen dan polutan di udara seperti debu dan polusi udara luar ruangan dapat berperan dalam perkembangan sinusitis.

6. Jamur
Meskipun infeksi jamur sinus dapat terjadi pada individu yang sehat, infeksi ini paling sering terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jamur dapat tumbuh di daerah yang lembap dan gelap seperti sinus. Jamur paling umum yang terkait dengan sinusitis adalah Aspergillus.

Infeksi jamur sinus sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang sangat parah dan berpotensi fatal. Pengobatannya juga akan sangat bervariasi, tergantung pada jenis jamur yang terlibat dan apakah infeksinya akut atau kronis.

Faktor Risiko Sinusitis

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi sinus. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Perubahan ketinggian, seperti selama penerbangan atau menyelam
- Penyakit, seperti fibrosis kistik
- Kelenjar gondok besar atau jaringan getah bening yang ditemukan di saluran napas seseorang
- Penggunaan semprotan hidung dekongestan secara berlebihan
- Pilek akibat virus yang berulang
- Alergi musiman
- Masalah struktural yang berhubungan dengan sinus, seperti polip hidung
- Merokok atau paparan asap rokok
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Berenang atau menyelam dalam klorin
- Infeksi atau penyakit gigi

Apakah infeksi sinus dapat menular?

Sinusitis tidak dapat menyebar dan menular dari orang ke orang. Namun, penyebab sinusitis seperti flu atau pilek mungkin saja bisa menular.

Virus tersebut dapat menyebar melalui tetesan atau cairan yang keluar dari hidung dan mulut saat bersin dan batuk atau bahkan saat berbicara.

Selain itu, beberapa infeksi bakteri yang memicu sinusitis seperti Streptococcus pneumoniae, yang menyebabkan beberapa bentuk pneumonia, meningitis, dan sepsis dapat menyebar selama kontak dekat atau menyentuh benda yang terkontaminasi. (Kresensia Kinanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro