IndoVac merupakan vaksin Covid-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Bio Farma mulai melakukan riset dan pengembangan vaksin Covid-19 sejak November 2021–24 September 2022./Setkab.go.id
Health

Kasus Covid-19 Meningkat, Perlukah Vaksinasi Lagi?

Mutiara Nabila
Rabu, 6 Desember 2023 - 21:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kasus Covid-19 secara global kembali mengalami peningkatan, termasuk di Indonesia. Lantas perlukah vaksinasi Covid-19 kembali?

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia sudah ditemukan subvarian EG.5 sejak Juni-Agustus 2023 di mana varian EG.5 sudah mencapai 20 persen dari kasus yang ada.

Kasus di Indonesia naik dari 65 kasus pada awal Oktober, menjadi 151 kasus pada November 2023. Selain itu, kasus meninggal dari tidak ada pada Oktober 2023 menjadi 1 kasus pada November 2023. 

Adapun, tingkat rawat inap juga tidak banyak di rumah sakit. Rumah sakit yang melaporkan rawat inap karena Covid-19 hanya ada 2 pasien di RSUD dr. Sutomo Surabaya dengan bed occupancy kurang dari 3 persen. 

Perlukan vaksinasi kembali?

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Erlina Burhan mengatakan kapasitas stok vaksin dilaporkan mulai berkurang di mana-mana. Sehingga pencegahan akan lebih efektif dibandingkan dengan vaksinasi.

Sementara itu, jika ingin vaksinasi booster diutamakan untuk diberikan ke kelompok rentan, untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit.

Kelompok rentan sendiri terdiri atas lanjut usia di atas 65 tahun, komorbid diabetes melitus, hipertensi, gangguan ginjal, dan imunokompromais seperti HIV, autoimun, dan pasien kanker, yang jika terinfeksi Covid-19 gejalanya tidak ringan dan bisa menjadi berat.

Adapun, pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat umum di antaranya dengan meneraokan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makan dengan gizi seimbang, cuci tangan dengan air mengalir, pakai masker di keramaian dan di perjalanan. 

"Karena kita mobilisasi tinggi, dan kita tidak tahu status orang-orang di sekitar kita. Batasi waktu kita di ruangan tertutup dan ramai. Mencegah lebih baik, melaksanakan protokol kesehatan, pakai masker karena tidak hanya akan terhindar dari Covid, tapi juga influenza dan yang sedang hit saat ini microplasma pneumonia," kata Prof. Erlina dalam media briefing, Rabu (6/12/2023). 

Terkait dengan stok vaksin Covid-19 yang nyaris nihil, Prof. Erlina mengatakan bahwa Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sudah menyampaikan ke Kementerian Kesehatan tentang pengadaan vaksin, mengingat sampai akhir Desember 2023 vaksin Covid-19 masih akan gratis ditanggung pemerintah, dan baru tahun depan akan berbayar. 

"Kita akan bantu masyarakat kita dengan bersurat resmi ke pemerintah untuk pengadaan vaksin ke fasilitas layanan kesehatan terutama puskesmas. Kami juga berharap harga vaksin kalaunsudah berbayar nanti jangan mahal, minimal harganya sama dengan saat kemenkes membeli kepada produsen, kalau perlu bisa di bawah lagi," ujarnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro