Bisnis.com, BANDUNG – Anemia aplastik adalah kondisi kelainan pada darah yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat membuat sel darah dan trombosit yang cukup.
Anemia aplastik merupakan kondisi yang langka dan serius, serta dapat dialami oleh semua usia. Anemia aplastik dapat terjadi secara tiba-tiba, atau dapat terjadi secara perlahan-lahan dan memburuk seiring berjalannya waktu.
Penderita anemia aplastik memiliki peningkatan risiko infeksi serius, masalah perdarahan, masalah jantung dan komplikasi lainnya.
Ada beberapa pengobatan untuk mengatasi gejala anemia aplastik, seperti obat-obatan atau transfusi darah. Namun, transplantasi sel punca atau transplantasi sumsum tulang adalah satu-satunya penyembuhan.
Gejala dan Penyebab
Gejala anemia aplastik biasanya berkembang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Namun, dalam beberapa kasus, orang dapat langsung mengalami gejala yang parah.
Gejala dari anemia aplastik meliputi:
- Infeksi virus yang sering terjadi dan berlangsung lebih lama dari biasanya
- Kelelahan
- Lebih mudah mengalami luka atau memar
- Merasa sesak napas (dispnea)
- Warna kulit yang lebih pucat dari biasanya
- Pusing
- Sakit kepala
- Demam
Apa penyebab anemia aplastik
Menurut Ceveland Clinic, penyebab pasti dari anemia aplastik belum diketahui, tetapi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sumsum tulang sehingga tidak dapat membuat sel punca.
Kondisi medis tertentu, genetik, perawatan medis, dan paparan terhadap karsinogen tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena anemia aplastik.
Kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terkena anemia aplastik antara lain:
- Penyakit autoimun seperti lupus
- Infeksi virus seperti virus Epstein-Barr, cytomegalovirus (CMV), parvovirus B19 dan human immunodeficiency virus (HIV)
- Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
- Kehamilan
Sayangnya, tidak ada pencegahan untuk sebagian besar kasus anemia aplastik. Namun, Anda bisa menurunkan risiko penyakit ini dengan menghindari paparan terhadap insektisida, herbisida, pelarut organik, penghapus cat, dan bahan kimia beracun lainnya. (Kresensia Kinanti)