Bisnis.com, JAKARTA - Gunung Salak merupakan salah satu gunung api di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang masih aktif.
Pengelolaan kawasan hutan Gunung Salak semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bogor. Namun sejak 2003 hingga kini, pengelolaannya di bawah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa sanskerta, salaka yang berarti "perak".
Dilansir situs resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Salak merupakan salah satu gunung api strato Tipe A. Gunung Salak memiliki ketinggian kurang lebih 2.210 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Erupsi terakhir Gunung Salak terjadi tahun 1938 berupa erupsi freatik dari Kawah Cikuluwung Putri. Sejak itu kegiatan terakhir hanya berupa bualan lumpur di Kawah Ratu dan Kawah Hirup serta tembusan solfatara dan fumarol di Kawah Ratu.
Perkembangan aktivitas terkini Gunung Salak pasca terjadinya Gempa Bumi dengan magnitudo 4,0 di Barat Daya Kota Bogor, pada Jumat (8/12) dini hari, adalah sebagai berikut:
1. Gempa Tektonik Lokal mengalami peningkatan jumlah gempa diatas 4 kali kejadian per hari pada tanggal 6 Desember 2023 sebanyak 8 kejadian. 7 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian dan 8 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian.
2. Pengamatan visual periode 1 – 9 Desember 2023, Gunung salak terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan. Suhu udara sekitar 22-32°C.
3. Pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, masih didominasi gempa Tektonik Jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa Tektonik Lokal sebanyak 22 kali kejadian. Gempa Vulkanik sebagai indikasi aktivitas Gunung Salak tidak terekam.
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, tetapi tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air (steam explosion) yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca terjadinya kenaikan gempa Tektonik Lokal beberapa hari lalu.
Simak nama-nama Gunung yang erupsi dalam setahun terakhir:
1. Gunung Merapi
Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah ini kembali mengalami erupsi pada Jumat (1/12/2023) malam.
2. Gunung Marapi
Pada tanggal 3 Desember 2023, Gunung Marapi Sumbar yang terletak di pulau Sumatra, Indonesia, meletus, mengirimkan abu setinggi 3.000 meter ke udara, dan menimbun abu vulkanik dalam jumlah besar ke kota terdekat, seperti di Bukittinggi dan Padang Panjang.
3. Gunung Semeru
Gunung Semeru di Lumajang erupsi pada Sabtu (18/11/2023) pukul 06.22 WIB. Tinggi kolom letusan teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak.
4. Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung juga mengalami erupsi pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.
5. Gunung Ili Lewotolok
Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada pada Selasa, (5/12/2023), pukul 17.41 WITA.
6. Gunung Karangetang
Terjadi erupsi Gunung Karangetang pada hari Senin, 10 Juli 2023, pukul 08:50 WITA. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 205 detik.
7. Gunung Kerinci
Terjadi erupsi Gunung Kerinci pada hari Rabu, 11 Januari 2023, pukul 05:46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 900 m di atas puncak (± 4705 m di atas permukaan laut).