Ilustrasi virus Covid-19 varian JN.1/Times of India rn
Health

Fakta-fakta Varian Covid-19 JN.1 dan Gejalanya, Lebih Menular?

Mutiara Nabila
Selasa, 19 Desember 2023 - 16:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini mengumumkan bahwa Covid-19 varian JN.1 sudah masuk dan menyebar di Indonesia, bahkan mendominasi dari kasus yang ada.

Kemenkes mengungkap bahwa terdapat 4 kasus Covid-19 varian JN.1 yang terdeteksi di Indonesia, antara lain, 1 kasus di Jakarta Selatan, dan 1 kasus di Jakarta Timur, pada 17 November 2023.

Lantas apa itu varian JN.1, dan seberapa berbahaya virus ini? 

Melansir Centers for Disease Control (CDC), Pakar Penyakit Menular dan peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh Adalja mengatakan varian JN.1 adalah varian Covid-19 yang diturunkan dari varian BA.2.86 atau disebut dengan Pirola

"JN.1 adalah varian Omicron lainnya,” katanya, dilansir CDC, Selasa (19/12/2023).

Thomas Russo, M.D., profesor dan kepala penyakit menular.  di Universitas di Buffalo di New York menambahkan bahwa varian BA.2.86 sendiri memiliki lebih dari 20 mutasi pada spike proteinnya.

Sedangkan JN.1 memiliki mutasi tambahan pada protein spikenya dibandingkan dengan BA.2.86, yang digunakan virus tersebut untuk menempel pada sel manusia dan membuat kita sakit. 

Namun, hingga saat ini, belum ada data yang menunjukkan bahwa JN.1 menyebabkan gejala yang berbeda dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya. 

Adapun, gejala-gejala dari tertular JN.1 di antaranya mungkin termasuk:

- Demam atau menggigil

- Batuk

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Kelelahan

- Nyeri otot atau badan

- Sakit kepala

- Hilangnya rasa atau bau baru

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau meler

- Mual atau muntah

- Diare

Dr. Russo mengatakan ada beberapa data yang menunjukkan bahwa induk JN.1, varian BA.2.86,  mungkin lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya. Oleh karena itu, varian JN.1 yang merupakan turunan dari BA.2.86, dikhawatirkan juga mungkin lebih mudah menular.

Namun Dr. Adalja menunjukkan, bahwa meskipun ada banyak kekhawatiran seputar BA.2.86 ketika pertama kali terdeteksi, namun ternyata penyakit ini tidak benar-benar menyebar.  

Dengan mutasi lebih lanjut dari BA.2.86, varian JN.1 juga tampaknya jauh lebih kebal dibandingkan induknya. JN.1, seperti BA.2.86, juga berbeda dari strain lainnya, yang mungkin berisiko membuat lebih banyak orang terkena infeksi. 

Dr. Adalja menegaskan bahwa JN.1 dan varian Covid-19 lainnya sudah ada dan akan terus beredar dan menjadi virus pernapasan endemik yang akan selalu dihadapi manusia.

Mengurangi Risiko Terinfeksi Covid-19 Varian JN.1

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko sakit jika terpapar varian JN.1 di antaranya dengan melakukan vaksinasi booster Covid-19 yang diperbarui. 

Selain itu, vaksinasi juga harus diprioritaskan terutama pada kelompok berisiko tinggi terkena komplikasi jika terpapar  Covid-19. 

Kemudian, pertimbangkan untuk menggunakan masker lagi jika bepergian ke tempat umum seperti  supermarket, tempat ibadah, konser, dan ruang publik mana pun. 

Sementara itu di Indonesia tercatat sudah ada sebanyak 2.204 kasus aktif Covid-19 untuk periode 6-18 Desember 2023, dengan jumlah tes Covid-19 yang dilakukan 2.630.

Adanya dua kasus kematian pada wanita karena Covid-19, yang berusia di atas 25 tahun dan sejauh ini, tempat tidur isolasi tersedia sebanyak 26.613 dengan yang terpakai sebanyak 357.

Sedangkan, untuk tempat tidur isolasi di DKI Jakarta tersedia sebanyak 1.598, dengan yang saat ini sudah terpakai sebanyak 80.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro