Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Rapat tersebut membahas sejumlah isu-isu aktual persoalan kesehatan di Indonesia, khususnya penegahan serta penanganan dampak polusi udara di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya pada kesehatan warga. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Health

Kasus Covid-19 Melonjak Jelang Nataru, Menkes Sebut Capai 2.000 Kasus per Pekan

Reyhan Fernanda Fajarihza
Jumat, 22 Desember 2023 - 18:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa kenaikan Covid-19 di Indonesia melampaui 2.000 kasus per pekan menjelang momentum Hari Raya Natal dan tahun baru (Nataru) 2024.

Kendati demikian, dia menyatakan bahwa angka tersebut masih relatif aman bagi masyarakat, karena berada di bawah level 1 standar penilaian krisis Covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Khusus untuk peningkatan Covid, kita juga melihat ada peningkatan Covid sekarang sampai hampir 2.000-an per pekan, 2.800 per pekan,” kata Budi dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan pada Jumat (22/12/2023).

Dia menjelaskan, level 1 menurut WHO adalah 20 kasus per 100.000 penduduk per minggu. Jumlah ini jauh dari standar yang ditetapkan WHO.

“Jadi kira-kira 50.000 per pekan lah, itu masih masuk kategori satu. Masih relatif aman. Kita 2.800 per pekan dari batasan 56.000 per minggu," sambungnya.

Selain itu, Budi memaparkan bahwa Kemenkes terus memantau pergerakan masyarakat selama momentum Nataru.

Salah satu langkah yang dilakukan pihaknya ialah mewaspadai datangnya suspek Covid-19 dari luar negeri. Dia menjelaskan bahwa varian JN.1 yang belakangan terdeteksi di Indonesia banyak terjadi di luar negeri.

“Nah ini kita wajib waspadai, dan ini kan datangnya dari luar negeri. Varian JN.1 yang banyak juga terjadi di luar negeri,” jelasnya.

Meskipun demikian, Budi mengatakan bahwa tren kasus Covid-19 di beberapa negara tetangga itu saat ini mengalami penurunan. Dia berharap agar hal yang sama segera terjadi di Indonesia.

“Tapi kita melihat di negara tetangga kita sudah terjadi penurunan. Saya berharap mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlampau-lampau lagi itu juga terjadi di kita,” pungkasnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro