Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan, istilah people pleaser banyak dimention di media sosial dan dalam kehidupan sosial.
People pleaser biasanya ditujukan melabeli seseorang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain.
Psikolog UGM, Smita Dinakaramani, S.Psi., M.Psi., Psikolog. menjelaskan people pleaser merupakan pelabelan informal bagi individu yang memiliki keinginan kuat untuk menyenangkan orang lain.
Baca Juga 7 Tips Berhenti Menjadi People Pleaser |
---|
“People Pleaser ini basically membantu dengan motif untuk menyenangkan orang lain meski itu merugikan dirinya sendiri. Itu perbedaanya dengan orang yang benar-benar mau membantu, bisa memetakan kapasitasnya sampai mana bisa membantu atau tidak,” paparnya dikutip dari laman UGM.
Melansir Medical News Today, orang menjadi people please bisa karena keadaan sekitarnya.
Penyebab orang menjadi People Pleaser
1. Rendahnya Harga Diri
Orang yang merasa dirinya kurang berharga dibandingkan orang lain mungkin merasa kebutuhannya tidak penting. Mereka juga mungkin merasa tidak punya tujuan jika tidak bisa membantu orang lain.
2. Kecemasan
Beberapa orang mungkin berusaha menyenangkan orang lain karena mereka merasa cemas karena merasa diterima, ditolak, atau tersinggung. Ini bisa menjadi upaya halus untuk mengendalikan persepsi orang lain.
3. Menghindari Konflik
Orang yang takut akan konflik, atau merasa harus menghindarinya, mungkin menggunakan sikap menyenangkan orang lain sebagai cara untuk mencegah perselisihan.
4. Budaya dan sosialisasi
Budaya keluarga, komunitas, atau negara seseorang dapat memengaruhi cara mereka memandang kewajiban terhadap orang lain dan diri mereka sendiri.
5. Ketimpangan
Beberapa bentuk ketidakadilan dapat memperkuat gagasan bahwa sebagian orang dimaksudkan untuk menjaga orang lain. Menginternalisasikan ide-ide ini dapat mempengaruhi perempuan dalam hubungan heteroseksual untuk merasa bahwa mereka harus mengutamakan pasangannya.
6. Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian adalah kondisi kesehatan mental jangka panjang, yang beberapa di antaranya mungkin menyebabkan kesenangan pada orang lain.
7. Trauma
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa berkelahi, melarikan diri, atau kedinginan bukanlah satu-satunya respons terhadap peristiwa traumatis, seperti pelecehan. Beberapa orang mungkin juga “menjilat”, yang merupakan bentuk ekstrim dari sikap menyenangkan orang lain. Tujuannya untuk mendapatkan kasih sayang dan kekaguman dari orang-orang yang mereka takuti sebagai cara untuk bertahan hidup.
Ciri-ciri People Pleaser
- Merasa sulit untuk mengatakan tidak pada permintaan
- Secara teratur melakukan pekerjaan ekstra, meskipun mereka tidak punya waktu
- Sering kali terlalu berkomitmen pada rencana, tanggung jawab, atau proyek
- Hindari melakukan advokasi untuk kepentingan mereka sendiri, misalnya dengan mengatakan bahwa mereka baik-baik saja padahal sebenarnya tidak
- Hindari berselisih paham dengan orang lain atau menyuarakan pendapat jujurnya
- Ikuti saja hal-hal yang tidak mereka sukai untuk menghindari timbulnya gesekan
- Tekanan untuk bersikap ramah, baik, atau ceria setiap saat
- Cemas tentang menciptakan kegelisahan atau membela diri mereka sendiri
- Ditekankan karena komitmen yang telah mereka ambil
- Frustrasi karena mereka sepertinya tidak pernah punya waktu untuk diri mereka sendiri
- Bahwa keinginan atau kebutuhan mereka sendiri tidak penting dibandingkan dengan orang lain agar orang memanfaatkannya
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Mengutip Clay Behavioral Health Center, berikut ini ada beberapa cara untuk berhenti menjadi orang yang people pleaser yaitu:
1. Jadilah diri sendiri, apa adanya
Tak perlu berpura-pura jadi orang lain demi disukai. Orang yang menghargai kita, akan menghargai kita apa adanya. Ingat, tak ada yang salah dengan menjadi unik!
2. Latihan berkata "TIDAK"
Sulit memang, tapi katakan "tidak" jika permintaan tak sesuai hati atau tak masuk akal. Ingat, prioritaskan diri sendiri. Menolak bukan egois, tapi wujud cinta pada diri sendiri.
3. Pasang batasan yang sehat
Kenali batasanmu. Apa yang bikin kamu nyaman, apa yang bikin kamu dimanfaatkan? Jaga batasan ini dengan tegas. Tak perlu ragu bilang "tidak" pada permintaan yang melanggar batasanmu.
4. Hentikan kebiasaan beralasan
Katakan "tidak" tanpa perlu drama atau alasan berbelit-belit. Cukup sampaikan dengan jujur dan Orang yang menghargai kamu akan mengerti.
5. Dengarkan suara hatimu
Sering kali, kita terlalu sibuk menyenangkan orang lain sampai lupa mendengarkan suara hati sendiri. Tenangkan diri, meditasi, dan dengarkan apa yang sebenarnya kamu inginkan.
6. Nikmati waktu sendiri
Tak perlu takut kesepian. Waktu sendiri adalah kesempatan emas untuk memahami diri sendiri, mengenali apa yang bikin kamu bahagia, dan mengisi ulang energimu.
7. Pahami, tak semua orang bisa dibahagiakan
Berusaha menyenangkan semua orang itu sia-sia. Fokuslah pada orang-orang yang benar-benar menghargai kamu dan cintai dirimu apa adanya.
8. Belajar asertif
Sampaikan keinginan dan perasaanmu dengan tegas dan jelas. Tak perlu takut konflik. Asertif itu penting untuk menjaga hubungan yang sehat dan saling menghormati.
9. Jangan sungkan untuk meminta bantuan
Tak perlu malu meminta bantuan. Justru, ini tanda kekuatan dan kepercayaan pada orang sekitar. Ingat, kamu tak sendirian.
10. Cintai dirimu sendiri.
Ini kuncinya. Terima dirimu apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Cintai dirimu sendiri, maka orang lain pun akan mencintaimu apa adanya.
Melawan sikap tidak bisa menolak permintaan orang lain memang tak mudah, tapi percayalah, kebahagiaan sejati menanti di ujung jalan. Jadilah diri sendiri, cintai diri sendiri, dan nikmati hidup dengan cara yang membuatmu bahagia.