Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli medis global tengah menggelar pertemuan untuk mendiskusikan penyakit yang disebabkan oleh virus X yang dikhawatirkan akan menjadi pandemi selanjutnya.
Pertemuan resmi ini digelar di tengah World Economic Forum di Davos, Swiss.
Menurut badan kesehatan dunia WHO, disease X merupakan penyakit hypothetical.
Ini merupakan istilah untuk penyakit yang belum diketahui, namun berisiko 20 kali lebih menular dibandingkan COVID-19.
Bahkan sebagian kalangan menduga penyakit ini lebih menular dengan tingkat fatality seperti virus Ebola.
Dilansir dari Express, ilmuwan fokus pada misteri penyakit ini dan tengah mengembangkan vaksin penawarnya.
Dilaporkan, proyek ini melibatkan pemerintah di laboratorium Porton Down di Wiltshire, yang dikelola oleh lembaga kesehatan Inggris dan Security Agency’s (UKHSA) bidang sains dan teknologi pertahanan.
Mantan kepala program vaksin Inggris Kate Bingham mengatakan dengan pengalaman menangani pandemi covid, tampaknya saat ini kita lebih siap dalam menghadapi risiko penyakit baru ini.
"Bayangkan jika Disease X sangat menular dan memiliki fatalitas 67 persen seperti ebola," ujarnya.
“Somewhere in the world, it's replicating and, sooner or later, somebody will start feeling sick.
“We need to take the first steps in dealing with the next pandemic right now – and that involves putting money on the table."
Nama virus X ini pertama kali disebutkan oleh WHO pada 2018 lalu, dan dikategorikan dalam daftar penyakit yang disebabkan oleh virus seperti SARS, Ebola and Zika.
Tapi WHO mengatakan Disease X hanya menunjukkan dunia internasional harus bersiap menghadapi virus patogen yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia.
Tahun lalu, lebih dari 200 ilmuwan mulai bekerja membuat vaksin di Porton Down centre.
In 2023, Professor Dame Jenny Harries kepala UKHSAmengatakan mereka tengah berupaya mempersiapkan diri jika nanti patogen Disease X benar-benar menjadi ancaman.
"Kami berharap bisa mencegah menjadi pandemi, dengan memulai program ini dengan mengembangkan vaksin dan pengobatannya,"ujarnya.
WHO menduga Disease X pertama muncul di wilayah tropis dan negara kecil hingga menengah, terutama yang terimbas perubahan iklim.
Seluruh negara di dunia telah mendonasikan dana sebesar £1.15 miliar untuk mencegah billion to help defend against Disease X.