Bisnis.com, JAKARTA - Pakar kesehatan menilai bahwa mengonsumsi cuka apel memberikan dampak positif bagi kesehatan seperti menurunkan berat badan atau diet dan menurunkan gula darah.
Cuka apel merupakan bahan yang dapat dikonsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan. Produk ini memiliki cara untuk dikonsumsi yakni maupun dengan cara yang unik dan berguna, seperti produk pembersih rumah.
Dalam hal manfaat kesehatan, cuka sari apel, khususnya, sering kali menjadi pembicaraan banyak ahli kesehatan. Cuka sari apel terbuat dari apel yang dihancurkan dikombinasikan dengan ragi dan bakteri untuk fermentasi.
Apa gunanya cuka apel?
Dilansir dari Fox News, Kamis (25/1/2024), beberapa penelitian menunjukkan manfaat cuka apel bagi kesehatan yakni bisa membantu penurunan berat badan dan menurunkan gula darah. Cuka apel juga menjadi sumber serat prebiotik dan bermanfaat bagi kesehatan usus.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa bakteri baik memiliki fungsi bagi usus dan pencernaan. Cuka apel memiliki peran untuk menurunkan berat badan dan membantu pemecahan makanan.
| Baca Juga : Gejala Diabetes yang Muncul pada Bahu Anda |
|---|
Konselor kesehatan holistik bersertifikat, Mia Stern mengatakan sangat dianjurkan untuk minum 2 kali dalam sehari, dengan takaran satu sendok makan cuka apel tiap minum.
Dilansir dari Healthline, cuka apel bisa membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan perasaan kenyang saat dikonsumsi. Cuka apel juga sangat rendah kalori dan hanya mengandung sekitar tiga kalori per sendok makan. Untuk melihat potensi manfaat konsumsinya bagi kesehatan, Anda hanya membutuhkan satu sendok makan per hari.
Journal of Evidence-Based Integrative Medicine mencatatkan terdapat penurunan rata-rata HbA1c (kadar gula darah rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir. Orang yang mengonsumsi cuka apel akan mengalami penurunan gula darah setelah mengonsumsi 8-12 minggu cuka apel.
Dampak cuka apel akan terlihat bagi kesehatan, jika dikonsumsi dalam durasi paling sedikit 8 minggu. Cuka apel aman dikonsumsi bagi orang tanpa diabetes, dalam jumlah kecil.
Namun, pakar kesehatan menyarankan kepada penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan cuka ke dalam makanan rutinnya.
