Bisnis.com, JAKARTA - Rekaman kamera tersembunyi memperlihatkan Ibu Negara Korea Selatan menerima tas Dior sebagai hadiah dan tanpa disadari ini telah menjerumuskan suaminya, Presiden Yoon Suk Yeol dan partainya ke dalam kontroversi pemilu April 2024.
Skandal tas Dior dari ibu negara Korea Selatan ini mungkin mengancam upaya suaminya untuk merebut kembali mayoritas parlemen dalam pemilu bulan April.
Adapun harga tas tangan Dion mencapai US$2.200, bila dikonversi dalam rupiah Rp15.800 maka totalnya mencapai Rp34,76 juta.
Dikutip dari Telegraphindia, Kamis (25/1/2024), beberapa anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP) mendesak Yoon dan istrinya untuk meminta maaf atas peristiwa yang tertangga kamera tersebut. Anggota partai tersebut juga meminta agar istri Yoon mengakui telah menerima dan mengakui bahwa hal tersebut memang tidak pantas dilakukan dan meminta maaf.
Di sisi lain, Kantor Yoon mengatakan tidak memiliki informasi untuk dibagikan kepada publik. Mereka lebih memilih untuk diam dan mendorong pemimpin partai untuk mengundurkan diri karena perbedaan pendapat mengenai pendirian beberapa anggota.
Analis politik Rhee Jong-hoon mengatakan peristiwa tersebut bisa menjadi bom politik bagi partai yang terkait. “Ini adalah sebuah bom politik. Risiko Kim Keon Hee akan semakin besar."
Yoon memenangkan pemilu dengan kemenangan tipis pada tahun 2022 tetapi PPP yang dipimpinnya merupakan minoritas di parlemen, yang dikendalikan oleh saingannya, Partai Demokrat.
Para analis mengatakan ketika Kim, sebagai pasangan seorang pejabat pemerintah, menerima tas tersebut, yang diberi label harga 3 juta won ($2.250), istri Yoon telah melanggar undang-undang anti-suap.
Para pendukung presiden mengatakan Kim adalah korban dari rencana ilegal untuk menjebaknya dan kampanye kotor.