Bisnis.com, JAKARTA - Cantengan. Nama ini mungkin sudah familiar di telinga Anda.
Secara medis, cantengan disebut sebagai paronikia berupa infeksi kulit di sekitar kuku jari tangan atau kaki. Biasanya menyerang kulit di pangkal (kutikula) atau di sisi kuku.
Dilansir dari family.org, ada dua jenis paronikia yakni yang akut dimana muncul tiba-tiba dan mungkin tidak berlangsung lama; biasanya terjadi pada jari.
Dan paronikia kronis yang berlangsung lebih lama dan dapat terjadi pada jari tangan atau kaki Anda. Entah itu tidak membaik atau terus muncul kembali.
Apa saja gejala paronikia atau cantengan?
Biasanya, paronikia diawali dengan nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar pangkal atau sisi kuku. Paronikia akut dapat menyebabkan terbentuknya kantong berisi nanah (abses).
Paronikia kronis dapat menyebabkan kutikula rusak. Paronikia jenis ini pada akhirnya dapat menyebabkan kuku terpisah dari kulit. Kuku mungkin menjadi tebal, keras, dan berubah bentuk.
Paronikia yang disebabkan oleh bakteri dapat memburuk dengan cepat. Paronikia yang disebabkan oleh jamur biasanya memburuk secara perlahan seiring berjalannya waktu.
Penyebab Paronikia
Paronikia terjadi ketika kulit di sekitar kuku teriritasi atau terluka. Kuman masuk ke kulit dan menyebabkan infeksi. Kuman ini bisa berupa bakteri atau jamur.
Seringkali, kulit terluka karena digigit, dikunyah, atau dicabut kuku. Bisa juga disebabkan oleh mencabut kuku gantung atau menghisap jari. Kuku kaki yang tumbuh ke dalam juga dapat menyebabkan paronikia.
Kelembapan memungkinkan kuman tertentu, seperti kandida (sejenis jamur) dan bakteri, untuk tumbuh. Orang yang tangannya basah dalam jangka waktu lama berisiko lebih tinggi terkena paronikia kronis. Ini mungkin termasuk bartender, pencuci piring, penangan makanan, atau pembersih rumah. Paronikia kronis juga bisa disebabkan oleh dermatitis iritan, suatu kondisi yang membuat kulit menjadi merah dan gatal. Jika kulit teriritasi, kuman dapat menempel dan menyebabkan infeksi.
Paronikia lebih sering terjadi pada wanita dewasa dan penderita diabetes. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga berisiko lebih tinggi terkena paronikia. Hal ini mencakup orang yang harus minum obat setelah menjalani transplantasi organ atau orang yang terinfeksi HIV.
Tips menghindari cantengan
Hindari melukai kuku dan ujung jari Anda.
Jangan menggigit atau mencabut kuku Anda.
Jaga agar kuku Anda tetap rapi dan halus.
Hindari memotong kuku terlalu pendek.
Jangan mengikis atau memotong kutikula karena dapat melukai kulit.
Gunakan gunting atau gunting kuku yang bersih.
Anda dapat menghindari paronikia kronis dengan menjaga tangan tetap kering dan bebas dari bahan kimia. Kenakan sarung tangan saat bekerja dengan air atau bahan kimia keras. Ganti kaus kaki minimal setiap hari, dan jangan memakai sepatu yang sama selama dua hari berturut-turut. Hal ini memungkinkan mereka mengering sepenuhnya.
Bagaimana pengobatan paronikia?
Perawatan untuk paronikia tergantung pada seberapa parah infeksinya. Jika Anda menderita paronikia akut, merendam kuku yang terinfeksi dalam air hangat 3 hingga 4 kali sehari dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.
Ini akan sembuh dalam beberapa hari. Jika infeksinya sangat menyakitkan, tidak membaik setelah perawatan di rumah, atau timbul abses berisi nanah,
Dokter mungkin meresepkan antibiotik jika paronikia Anda disebabkan oleh bakteri. Ia mungkin meresepkan obat antijamur jika infeksi Anda disebabkan oleh jamur.
Jika Anda mengalami abses, dokter Anda mungkin perlu mengeluarkannya. Dokter Anda akan membuat area tersebut mati rasa, memisahkan kulit dari pangkal atau sisi kuku, dan mengeluarkan nanah.
