Bisnis.com, CIANJUR — Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum Becc di Kebun Raya Cibodas telah mekar sempurna, dapat menjadi destinasi wisata pada akhir pekan ini.
Bunga bangkai tersebut mekar sempurna tepat pada Jumat (19/4/2024) dini hari pukul 00.56 WIB, dengan tinggi spadik 310,5 cm dan diameter spatanya 161 cm.
Bisnis yang melihat bunga tersebut pada Sabtu (20/4/2024) masih dapat mencium bau bangkai di dekat bunga. Pengunjung Kebun Raya Cibodas pun tampak antusias mengamati bunga itu sembari menunggu munculnya bau khas bunga bangkai.
Salah satu petugas juga bercerita bahwa pada hari mekarnya bunga bangkai itu, Wakil Presiden ke-11 Indonesia Boediono hadir di Kebun Raya Cibodas untuk melihat bunga tersebut.
“Setiap ada bunga bangkai yang mekar, Pak Boediono selalu hadir, karena beliau dan istrinya sangat suka melihatnya,” ujar salah seorang petugas kepada Bisnis, Sabtu (20/4/2024).
Berdasarkan pemantauan unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas mulai teramati pada Sabtu (16/2/2024). Empat bulan kemudian, bunga tersebut mekar sempurna.
Bunga tersebut merupakan koleksi Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76. Itu merupakan kali ketiganya individu tanaman tersebut berbunga, setelah berbunga pada 2016 dan 2020.
Bunga yang mekar kali ini merupakan hasil semaian biji yang ditanam pada 2004. Biji tersebut berasal dari induk tanaman koleksi No.28 yang berasal dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatra Barat, yang dikoleksi oleh Alm. R. Subekti Purwantoro, dkk.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Destri mengatakan bahwa ketinggian bunga yang saat ini mekar melebihi dari yang sebelumnya.
“Tinggi bunga kali ini lebih dari 3 meter, hal ini dikarenakan pertumbuhan vegetatifnya bagus sehingga dengan sendirinya menghasilkan umbi yang lebih besar,” Ujar Destri.
Menurutnya, induk tanaman yang ada di Kebun Raya Cibodas diperkirakan sudah berumur antara 32—35 tahun, karenanya tanaman tergolong herba perenial.
Sampai saat ini jumlah koleksi tanaman bunga bangkai yang ada di Kebun Raya Cibodas sebanyak 10 nomor spesimen, yang terdiri atas 1 spesimen induk hasil pengoleksian berupa umbi dan 9 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji.
Tanaman yang termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) itu merupakan tanaman asli Indonesia yang endemik dari Sumatera. Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari pada tahun 1878 di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.
Amorphophallus titanum juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world.
Selain itu, bentuk perbungaannya menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga (spatha) yang saat mekar berwarna merah hati.
Tanaman endemik Sumatra itu juga memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan 3 fase pertumbuhan yaitu fase vegetative (berdaun), fase generative (berbunga) dan fase dorman (istirahat) sehingga menarik perhatian masyarakat saat tanaman ini berbunga.
Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. termasuk dalam kategori spesies terancam punah berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2018 dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.
Bunga bangkai itu mekar sepekan setelah Kebun Raya Cibodas merayakan hari jadinya yang ke 172 tahun pada Kamis (11/4/2024). Mekarnya bunga bangkai itu pun menjadi kado tersendiri bagi ulang tahun Kebun Raya Cibodas tahun ini.