Author

Audri Ijod Sianturi

Operation & Production Director Springboard

Lihat artikel saya lainnya
Pengunjung mendatangi pameran boy band BTS berjudul REMEDY yang digelar oleh Senyum Army Indonesia Foundation di Plaza Indonesia, Sabtu (4/6/2022)/Bisnis-Nabila Dina Ayufajari
Entertainment

Opini : Gelombang Asia, Memperbarui Lanskap Hiburan Dunia

Audri Ijod Sianturi
Jumat, 17 Mei 2024 - 11:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dominasi Asia di panggung entertainment global tidak hanya bergantung pada produksi konten berkualitas, melainkan juga pada kemampuan untuk menjadi tuan rumah acara-acara besar yang menarik penonton dari seluruh dunia.

Misalnya, konser Coldplay dan Taylor Swift di Singapura selama satu minggu penuh menjadi contoh nyata betapa infrastruktur yang solid menjadi kunci dalam menarik artis-artis internasional dan menyelenggarakan festival-festival global.

Peristiwa ini menandai langkah penting dalam perjalanan Asia untuk mempertahankan posisinya sebagai pusat perhatian dalam industri hiburan global, terutama karena dominasi dunia hiburan tidak lagi sepenuhnya terkonsentrasi di Barat.

Dalam beberapa dekade terakhir, Asia telah tampil sebagai kekuatan budaya yang tak terhindarkan, yang secara signifikan mempengaruhi lanskap musik, film, dan televisi secara global. Kesuksesan ini tidak hanya dipicu oleh popularitas K-Pop dan K-Drama, tetapi juga oleh strategi cerdas dan usaha kreatif yang inovatif. 

Mundur ke 2012 silam, ketika Psy berhasil menghebohkan Youtube berkat Gangnam Style yang tak hanya memecahkan rekor dan mengejutkan dunia dengan ritmis dan gerakan yang menular. Lebih dari sekadar lagu, tetapi sebuah manifestasi dari kekuatan budaya Asia yang sedang meluas, memperkenalkan dunia pada keunikan dan keragaman yang dimiliki benua ini. Namun, prestasi ini hanyalah awal dari gelombang besar budaya Asia yang melanda dunia.

BTS, Blackpink, dan Twice hanyalah beberapa contoh dari grup K-Pop yang telah mendunia dan memecahkan rekor demi rekor. Jangan lupakan juga fenomena Baby Shark yang menjadi bukti nyata bahwa musik Korea sangat bisa menyasar berbagai kalangan umur, termasuk anak-anak.

Puncaknya, "Parasite", karya dari sutradara Korea Bong Joon-ho, berhasil menyabet empat penghargaan Oscar termasuk kategori Best Picture, membawa pulang prestise yang luar biasa bagi industri film Asia dan mengukuhkan posisinya di panggung dunia.

Budaya Korea lainnya seperti Hanbok, Kimchi, dan K-Beauty pun semakin digemari di berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya Korea telah melampaui batas hiburan dan merambah ke berbagai aspek kehidupan.

Salah satu strategi cerdas yang digunakan oleh Korea Selatan untuk mempromosikan budaya mereka adalah Noraebang, atau ruang karaoke. Noraebang bukan sekadar tempat bernyanyi, tetapi juga menjadi ruang publik di mana orang-orang dapat bersosialisasi dan menikmati budaya Korea. Lagu-lagu K-Pop dan film Korea sering diputar di Noraebang, sehingga secara tidak langsung mempromosikan budaya Korea kepada para pengunjung.

Dominasi Asia di kancah hiburan global tak hanya berhenti di Korea. 88Rising telah sukses dalam mengangkat talenta-talenta Asia, termasuk penyanyi Indonesia seperti Rich Brian, NIKI, dan Stephanie Poetri.

88Rising tak hanya berfokus pada memproduksi musik, tetapi juga menyelenggarakan festival musik Head in The Clouds. Hal ini menunjukkan bahwa Asia tak hanya menjadi pangsa pasar hiburan global, tetapi juga berkontribusi dalam global supply chain industri ini.

Beberapa perusahaan media entertainment Indonesia, juga turut berkontribusi dalam dominasi Asia di kancah hiburan dunia. Misalnya di tahun 2022, Springboard bekerja sama dengan 88Rising untuk menyelenggarakan festival musik skala internasional Head In The Clouds di Jakarta.

Festival ini sukses besar dan dihadiri oleh puluhan ribu penonton dari berbagai negara. Terbukti 10% pengunjung Head In The Clouds merupakan wisatawan mancanegara. Hal tersebut adalah fakta bahwa talenta-talenta Asia kini menjadi primadona bagi dunia entertainment global. 

Antusiasme masyarakat terhadap festival musik Asia ini menunjukkan bahwa Asia tak hanya memiliki produk budaya yang berkualitas, tetapi juga memiliki pasar yang besar dan loyal. Gelombang Asia telah menggebrak panggung hiburan dunia dan akan terus berkembang di masa depan.

Yang perlu digarisbawahi, dominasi Asia di kancah hiburan dunia bukan sekadar fenomena musiman atau tren yang cepat memudar. Di balik gempuran K-Pop dan K-Drama, terdapat strategi cerdas dan upaya kreatif inovatif yang menjadi kunci kesuksesan.

Lebih dari sekadar tempat bernyanyi, Noraebang misalkan, budaya karaoke khas Korea Selatan, telah berevolusi menjadi fenomena global. Noraebang tak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang ekspresi diri dan ajang membangun komunitas.

Hal-hal tersebut menjadi bukti bahwa Asia kini bukan hanya sekadar pangsa pasar hiburan global, tetapi juga berkontribusi dalam dunia entertainment global. Konten Jejepangan seperti anime dan manga juga berkontribusi besar dalam dominasi Asia di platform streaming. OTT seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Apple TV, Hulu, Viu, Vidio, bahkan Iflix juga memberikan segmen khusus bagi pecinta anime.

 

Tak heran, menurut data dari Parrot Analytics yang dirangkum dari perusahaan, merk, agensi media dan hiburan yang memahami permintaan pemirsa global akan konten televisi ungkap, jika permintaan pasar global terhadap konten anime meningkat 118% selama dua tahun terakhir.

 

Popularitas anime (sebutan orang Jepang untuk animasi) di Indonesia juga diperkuat dengan banyak event Jejepangan di banyak kota besar yang tak pernah sepi peminat. Seperti konser Anime Symphony dimana menampilkan sebuah orkestra ternama di Indonesia yaitu Jakarta Concert Orchestra (JCO) membawakan lagu-lagu bertema anime yang bertajuk An Anime Symphony: Overdrive dan full house dua show berturut-turut.

 

Antusiasme masyarakat terhadap festival-festival musik dengan talenta-talenta Asia yang mendunia juga tak bisa dipandang sebelah mata. Ribuan penonton dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukan dari artis-artis Asia favorit mereka, menciptakan atmosfer yang membanggakan dan memperkuat kesatuan budaya di tengah keragaman.

 

Dengan banyaknya talent-talent lokal yang mendunia, pada dasarnya Indonesia berpeluang besar menggenjot pariwisata lewat event musik, festival internasional bahkan sportainment. Dan Indonesia pada dasarnya berbakat menggelar berbagai event hiburan. Maka dari itu kematangan dan kesiapan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertunjukan-pertunjukan skala besar menjadi poin penting untuk industri hiburan tanah air di mata global.

 

 

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro