Bisnis.com, JAKARTA - Gula darah tinggi atau diabetes menjadi penyakit dengan persentase kematian paling tinggi di Indonesia. Karena itu, setiap orang harus mengetahui gejala yang ditimbulkan penyakit ini, salah satunya dari kulit.
Menurut data International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak yakni 19,5 juta penderita pada tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.
Kasus diabetes yang terus meningkat membuat semua individu harus waspada terhadap penyakit mematikan ini. Mengenali beberapa gejala merupakan salah satu penanganan awal yang bisa dilakukan.
Dilansir dari AAD dan Cleveland Clinic, penderita diabetes tipe 2 lebih sulit diidentifikasi gejalanya. Namun, bagi orang yang tidak menderita diabetes, ruam kulit merupakan tanda awal gula darah tinggi (hiperglikemia) atau pradiabetes. Kondisi ini akibat berkurangnya aliran darah ke ekstremitas.
Tanda Diabetes Pada Kulit:
1. Kulit melepuh
Bullosis diabeticorum atau kulit melepuh merupakan tanda diabetes berupa luka bakar yang kerap muncul pada area kaki bagian bawah, telapak kaki, tangan, dan lengan. Biasanya, luka melepuh ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus.
2. Acanthosis nigricans
Acanthosis nigricans (an) merupakan gejala indikasi gula darah tinggi pada penderita diabetes dan prediabetes. Gejala ini berupa gangguan kulit yang ditandai dengan munculnya penebalan dan kehitaman pada tubuh meliputi ketiak, leher, atau pangkal paha.
Selain itu, acanthosis nigricans biasanya juga muncul sebagai tanda seseorang memiliki berat badan berlebih yang berisiko obesitas.
3. Xantoloma
Eruptive xanthomatosis atau xantoloma merupakan tanda gula darah tinggi yang jarang terjadi. Umumnya hanya dialami penderita diabetes tipe 1, ketika kadar kolesterol dan trigliserida didalam tubuh tinggi.
Xantoloma ditandai dengan munculnya benjolan berwarna kuning kemerahan dibeberapa bagian tubuh seperti punggung tangan, kaki, lengan, dan bokong.
4. Dermopati diabetik
Dermopati diabetik atau shin spot merupakan gejala diabetes berupa bintik-bintik atau garis-garis berwarna kemerahan atau kecoklatan di kulit. Kondisi ini muncul karena adanya perubahan pada pembuluh darah kecil, sehingga aliran darah ke lapisan kulit berkurang.
5. Necrobiosis lipoidica
Necrobiosis lipoidica merupakan indikasi tingginya kadar gula darah dengan munculnya bercak berwarna kuning, kemerahan, atau cokelat pada kulit.
Necrobiosis lipoidica awalnya berbentuk bintik menonjol, yang nantinya berubah menjadi bercak sedikit bengkak dan terasa keras. Biasanya tanda ini muncul disertai dengan rasa gatal dan sakit.
Baca Juga : Ini Keuntungan Memiliki Kulit Sawo Matang |
---|
6. Vitiligo
Vitiligo menjadi gejala tingginya gula darah dalam tubuh, ditandai dengan timbulnya bercak berwarna terang atau putih di kulit. Biasanya, ditemukan pada penderita diabetes tipe 1, karena lapisan kulit kehilangan pigmen untuk memberikan warna pada kulit.
Vitiligo memang tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi dapat mengganggu penampilan jika muncul di area yang bisa terlihat orang lain.
7. Kulit kering dan gatal
Kulit kering yang disertai gatal tidak hanya dialami orang dengan gangguan kulit tertentu, tetapi juga pada penderita gula darah tinggi. Gejala ini muncul akibat terganggunya sirkulasi darah, khususnya pada area kaki bagian bawah.
8. Sklerosis digital
Sklerosis digital merupakan gejala tingginya gula darah yang ditandai dengan kulit terasa keras, tebal, dan lunak pada bagian punggung tangan. Kondisi ini bisa menjalar ke area tubuh lainnya, apabila kadar gula darah semakin tinggi dan tidak mengalami penurunan.
Umumnya, sklerosis digital dialami pada penderita diabetes tipe 1 yang disertai bengkak pada kulit tangan.
9. Lichen planus
Lichen planus biasanya muncul di kulit ditandai dengan sedikit ruam, bersisik, atau bercak merah keunguan disertai rasa gatal. Selain itu, gejala diabetes ini juga timbul di daerah mukosa, seperti mulut dan vagina dengan bercak putih yang terkadang terasa nyeri. (Nur Afifah Azahra Aulia)