Glaukoma/kemenkes
Health

Fakta-fakta Glaukoma yang Bisa Sebabkan Kebutaan

Redaksi
Jumat, 21 Juni 2024 - 10:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Di media sosial tengah ramai komedian Adul mengalami kebutaan akibat glaukoma, namun kabar tersebut dibantah.

Dilansir Kementerian Kesehatan, glaukoma adalah penyakit mata yang terjadi akibat kerusakan saraf optik. Akibatnya, penderita mengalami kebutaan yang tidak dapat diperbaiki atau permanen. Kondisi ini dapat terjadi disemua kalangan usia, tapi lebih sering menyerang kelompok lansia di atas 60 tahun.

Pada bayi, prevalensi glaukoma 1:10.000 kelahiran bayi, di mana ditandai dengan besarnya diameter mata atau disebut mata lembu. Tanda lainnya adalah keluarnya air mata secara terus menerus, mata merah, dan sensitif terhadap cahaya.

Dilansir mayoclinic, glaukoma disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Tersumbatnya Saluran Air Mata

Glaukoma sudut terbuka adalah tertutupnya saluran air mata sehingga air tidak dapat keluar secara baik dan memberikan tekanan pada mata. Ini adalah penyebab glaukoma yang paling umum terjadi pada individu.

2. Masalah Sirkulasi Darah

Kerusakan saraf optik pada mata dihubungkan dengan terganggunya sirkulasi darah yang menuju mata. Hal ini berpotensi menyebabkan penumpukan lemak di arteri atau dikenal sebagai aterosklerosis dan memicu glaukoma.

3. Gangguan Pigmen Mata

Gangguan ini disebabkan butiran pigmen kecil mengelupas dari iris dan menghalangi atau memperlambat saluran air mata. Terlebih, endapan butiran pigmen menekan mata sehingga memicu glaukoma dini.

Selain itu, hipertensi dan faktor keturunan juga dapat memicu penyakit glaukoma. Dikutip American Academy of Ophthalmology, terdapat beberapa faktor lainnya yang menyebabkan glaukoma.

1. Menderita rabun jauh
2. Mengalami cedera mata
3. Menggunakan obat steroid dalam jangka panjang
4. Memiliki kornea yang tipis
5. Mengalami penipisan saraf optik
6. Menderita diabetes, migran, atau masalah kesehatan lainnya.

Penyakit ini tidak timbul begitu saja karena penderitanya akan mengalami gejala ringan hingga gejala berat, diantaranya:

1. Sakit kepala dan mata yang tidak tertahan
2. Mual atau muntah
3. Penglihatan tidak jelas
4. Adanya lingkaran cahaya atau cincin saat menatap lampu
5. Mata terlihat merah
6. Hilangnya penglihatan samping secara bertahap
7. Peningkatan kedipan
8. Air mata keluar walaupun tidak menangis
9. Mata terlihat kusam dan keruh
10. Kebutaan.

Glaukoma dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan secara bertahap ke dokter spesialis mata. Disarankan untuk memeriksa mata setiap 5 hingga 10 tahun bagi individu yang berusia di bawah 40 tahun.

Lalu, setiap 2 hingga 4 tahun bagi yang berusia 40 sampai 54 tahun. Begitu pun, pada kelompok usia 55-64 tahun yang disarankan memeriksa mata setiap 1 hingga 3 tahun, dan 1 hingga 2 tahun bagi kelompok usia 65 tahun ke atas.

Para tenaga kesehatan juga menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi dan berolahraga secara teratur. Pasalnya, hipertensi dan diabetes merupakan faktor risiko glaukoma karena memberi tekanan pada mata.

Glaukoma dapat diobati menggunakan cairan khusus, tapi hal tersebut hanya dapat menghambat kerusakan sistem saraf mata dan tidak bersifat menyembuhkan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, Anda bisa langsung berkonsultasi ke dokter spesialis mata untuk mencegah kerusakan kronis. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro