Seorang perempuan sedang menggunakan kaset walkman/Freepik
Entertainment

Sony Walkman Genap 45 Tahun, Intip 3 Pemutar Kaset Rilisan 2024

Redaksi
Rabu, 3 Juli 2024 - 15:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sony Walkman merupakan pemutar kaset portabel pertama yang dirilis tepat 45 tahun yang lalu. Hal ini mendorong suatu revolusi dalam bidang alat elektronik portabel.

Sebelum masuk era internet, masyarakat di Indonesia sering menggunakan kaset untuk mendengarkan musik. Namun, digitalisasi kini telah membuat industri kaset sempat redup. 

Perusahaan Sony sempat menjadi penguasa industri pemutar kaset di dunia, termasuk di Indonesia. Simak sejarah singkat bisnis Sony Walkman. 

Sejarah Singkat Sony Walkman

Hadirnya radio transistor pada era 50an adalah pertama kalinya konsumen dapat ‘menggenggam’ musik di tangan mereka. Barulah pada 1 Juli 1979, perusahaan asal Jepang, Sony, merilis Walkman. 

Mengutip history.com, Masaru Ibuka, chairman Sony sekaligus pecinta musik, memiliki kebiasaan membawa radio pemutar kaset saat naik pesawat. Ide Walkman pun tercetus karena Ibuka ingin mendengarkan musik dengan alat yang lebih sederhana. Prototipe Walkman dibuat dari tape recorder portabel yang biasa digunakan jurnalis.

Walkman pada awalnya ditolak perusahaan. Mereka merasa tidak ada yang ingin membeli alat pemutar kaset pita tanpa fitur rekaman. Namun, Ibuka merespon: “Apakah menurut Anda alat pemutar musik yang bisa dibawa jalan-jalan bukan suatu ide yang baik?”

Setelah proses pengembangan empat bulan, Sony merilis walkman di Jepang dengan harga 30.000 yen (sekitar US$150 atau Rp95.000 pada 1979). 

Awalan yang lesu, mereka hanya menjual 3.000 unit di bulan pertama. Kemudian, Sony melaksanakan strategi pemasaran unik: menawarkan pejalan kaki di Tokyo untuk menggunakan Walkman. Setelah itu, stok sebanyak 30.000 unit ludes sebelum Agustus 1979 berakhir.

Kembalinya Tren Pemutar Kaset

Sebelum nostalgia kaset pita muncul kembali, piringan hitam atau vinyl telah kembali meramaikan pasar pecinta musik. Harga pemutar kaset dan kaset pita yang jauh lebih murah dari piringan hitam menjadi salah satu daya tariknya untuk anak muda.

Dilansir dari CNET, bukti ‘comeback’ kaset pita adalah dirilisnya ragam pemutar kaset portabel dalam pasaran. Menyesuaikan zaman, beberapa alat ini juga dilengkapi fitur Bluetooth dan port USB. Berikut rekomendasinya.

1. Gracioso Portable Cassette Player Recorder

Dibanderol dengan harga US$40, pemutar kaset mono ini memiliki onboard speaker, Bluetooth, USB-powered, serta fitur rekaman. Gracioso juga dapat digunakan sebagai radio AM/FM. Suara yang dikeluarkan pemutar kaset ini keras dan cenderung ‘hangat’.

Pemutar kaset ini berukuran 6,5 x 4,1 x 2,1 inci. 

2. Fiio CP13

Fiio CP13 tidak memiliki fitur yang begitu beragam, tetapi menggunakan baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable battery). Ini membuatnya dijual pada harga US$109. 

Ukurannya lebih kecil dari Gracioso, yaitu 4,7 x 3,5 x 1,3 inci. Hal ini membuat Fiio lebih portabel. Fiio menggunakan tombol volume fisik alih-alih berbentuk roda kecil seperti umumnya pada variasi Walkman konvensional.

Pemutar kaset ini memiliki rasio signal-to-noise sebesar 55 dB, dibandingkan CD yang besarnya 100 dB. Artinya, pengguna Fiio CP13 harus mendengarkan dua kali lipat volume pada musik digital untuk mendapat kualitas suara (noise) yang sama.

3. We Are Rewind We-001

Pemutar kaset masa kini terakhir adalah dari We Are Rewind. Dengan biaya paling mahal, US$159, We Are Rewind memamerkan fitur Bluetooth dan terbuat dari metal. Ukurannya paling besar, 5,5 x 3,5 x 1,3 inci. Walaupun Bluetooth meningkatkan kegunaannya, tetapi fisik yang mapan membuat pemutar kaset ini cukup berat dibawa.

Tidak jauh berbeda dari Fiio, rasio signal-to-noise pemutar kaset ini sebesar 50 dB. Suara yang dikeluarkan cenderung ‘hangat’.

Dari ketiga pemutar kaset di atas, salah satu kekurangan umum adalah tidak adanya noise reduction. Hal ini disebabkan oleh chipset untuk Dolby Digital noise reduction dalam pemutar kaset tidak lagi diproduksi. 

Walaupun demikian, pengguna pemutar kaset cenderung lebih tertarik untuk mencari perasaan nostalgia memakai Sony Walkman. Justru, faktor ‘wow’ musik yang terdapat dalam kaset pita tidak akan ditemukan dalam versi digitalnya. Pemutar kaset versi 2024 mendorong munculnya nostalgia tersebut dibarengi fitur-fitur yang baru. (Ilma Rayhana)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro