Para pemain FIlm Pusaka saat hadir di acara 'Kamis Santuy' Bisnis Indonesia/Bisnis.-Raffi Abid Wibisono
Entertainment

Kupas Tuntas Film "Pusaka": Ketika Kutukan Benda Pusaka Terlepas

Redaksi
Kamis, 4 Juli 2024 - 19:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Rizal Mantovani kembali merilis film untuk yang keempat kalinya di tahun ini. Film yang diberi judul “Pusaka” tersebut akan menghiasi layar bioskop Indonesia pada tanggal 18 Juli 2024.

Melalui acara “Kamis Santuy” yang digelar di Bisnis Indonesia (4/7), para pemeran film “Pusaka” membagikan cerita di balik proses pembuatan filmnya.

Acara tersebut menghadirkan tiga pemeran dalam film “Pusaka”, yaitu Bukie B. Mansyur, Sahila Hisyam, dan Coki Anwar.

Bukie berperan sebagai Randi Wisangko, sang pemilik vila, Sahila berperan sebagai Mayang, seorang arkeolog, dan Coki akan berperan sebagai Darmo sang penjaga vila.

Sinopsis Film “Pusaka”

Dilansir dari Letterboxd, film ini bercerita tentang Randi Wisangko (Bukie B. Mansyur) yang hendak menjual vila warisan ayahnya untuk dijadikan sebuah museum.

Sekelompok pekerja–termasuk Mayang (Sahila Hisyam) yang merupakan seorang arkeolog–diundang untuk melakukan survei serta menghitung estimasi biaya renovasi dan restorasi.

Di dalam vila yang dipenuhi oleh benda pusaka itu, para pekerja membuat daftar barang-barang bersejarah yang tidak boleh dimiliki oleh pihak swasta. Tanpa sengaja, suatu kutukan dari sebuah pusaka terlepas dan memberikan ancaman bagi para pekerja.

Mengapa Orang Indonesia Suka Ditakut-takuti?

Berangkat dari alasan supernatural, Bukie mengungkapkan alasan kuat mengapa orang Indonesia suka ditakut-takuti.

“Hal-hal berbau supernatural itu sangat kuat di Indonesia, dan orang Indonesia seneng sama sesuatu yang serem dan sesuai dengan culture kita,” ujarnya.

Coki juga menambahkan kalau orang Indonesia pasti pernah mengalami pengalaman horornya sendiri, dan hal tersebut membuat mereka relate untuk menonton film horor.

Sahila juga melihat peluang yang sangat lebar untuk perfilman horor Indonesia kedepannya.

“Sekarang kan film horor banyak ya, dan potensinya besar banget untuk dilihat sama luar negara. OTT juga lagi berkembang di Indonesia, jadi ini kesempatan yang bagus,” ujarnya.

Bukie pun mengungkapkan persetujuannya dengan mengatakan film horor kini semakin kreatif dan terus berkembang.

Tantangan dan Cerita di Balik Pembuatan Film “Pusaka”

Mengatur ekspresi dan mimik wajah diakui Coki menjadi salah satu tantangan terbesarnya saat berperan di film horor. Pertama kali bermain film horor, Coki mengaku terdapat perbedaan antara berperan di film horor dan komedi.

“Kalau di komedi, kita dibolehkan untuk mengeluarkan ekspresi sebebas mungkin, kalau horor ekspresinya tipis aja, biar tegangnya dapet,” ujar Coki.

Meskipun bukan merupakan sesuatu yang sangat menyulitkan, tetapi Coki berusaha untuk tidak berakting secara berlebihan, sebagaimana film komedi.

Meskipun horor, Coki tetap mendapatkan porsi komedinya. “Tetep ada adegan komedinya juga, tipis tapi ngena,” tambah Coki.

Selain itu, Coki juga merasakan tantangan karena sempat mengalami kecelakaan setelah shooting.

“Mobil yang aku tumpangi nabrak separator, jadi kena airbag di bagian muka, akhirnya jadi ada 2 scene yang dihilangkan karena belum sempat diambil,” tambah Coki.

Bukie juga mengaku senang sekaligus tertantang saat menerima peran di film ini. Produksi film yang penuh dengan adegan laga serta belum digunakannya CGI secara penuh membuat dia harus banyak berlatih dengan stuntman-nya.

Meskipun begitu, ia merasa sangat bersemangat memerankan tokoh Randi Wisangko. Plot yang kreatif membuat Bukie merasa harus benar-benar mendalami karakternya.

Pengalaman Kerja Sama dengan Pembuat Film Terkemuka

Sahila mengaku senang saat membaca naskah yang diberikan oleh Husein M. Atmodjo–atau yang akrab disapa Monji–selaku penulis. Monji yang kerap kali datang ke lokasi shooting diakui Sahila sangat membantu dirinya dalam mendalami karakter Mayang.

Tak hanya itu, Bukie pun mendapatkan perlakuan unik dari Monji. “Mas Monji suka ngasih playlist yang dia buat pas nulis karakternya, jadi aku lebih kegambar,” ujar Bukie.

Sedangkan untuk Rizal Mantovani selaku sutradara, Sahila mengaku sudah sangat menunggu-nunggu kerjasama ini.

“Mas Rizal bener-bener nyari jalan tengah, gak cuma yang cocok sama dia aja, tapi juga yang nyaman ke kami para pemerannya,” ungkap Sahila.

Coki pun menyukai cara kerja Rizal selaku sutradara. Menurutnya, Rizal adalah sosok yang sangat perfeksionis, dibuktikan oleh banyaknya adegan yang diambil secara berulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Alasan Harus Menonton Film “Pusaka”

Menurut Bukie, film ini cocok bagi penyuka film bernuansa gore, atau film dengan nuansa sadis dan berdarah-darah. Secara singkat, Sahila mengaku penonton tidak akan “diberikan nafas” saat menonton film ini karena unsur horornya yang benar-benar intens.

Selain itu, pesan yang coba disampaikan oleh film ini pun menjadi alasan mengapa Anda harus menonton film “Pusaka”. “Saat berhadapan dengan benda pusaka, sudah sepatutnya seseorang untuk berdoa dan permisi-permisi terlebih dahulu,” tutup Bukie.

Sahila sangat bersyukur dengan banyaknya peminat film horor di Indonesia. Ia juga mengaku senang dengan film horor Indonesia yang saat ini lebih berkualitas karena mengangkat budaya-budaya khas Indonesia dan nilai-nilai agama yang bisa membawa nilai kehidupan yang baik.

Sahila berharap, dengan adanya film “Pusaka” ini, semakin banyak genre yang diproduksi oleh para pembuat film di Indonesia, seperti genre horor gore yang diangkat oleh “Pusaka”.

Berikut adalah daftar pemeran dari film “Pusaka”:

- Susan Sameh
- Shareefa Daanish
- Ajil Ditto
- Ully Triani
- Bukie B. Mansyur
- Slamet Rahardjo
- Joseph Kara
- Sahila Hisyam
- Shofia Shireen
- Coki Anwar
- Ikhsan Samiaji. (Rafi Abid Wibisono)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro