Author

Amy Atmanto

Fashion Designer & Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bidang Pemberdayaan Perempuan & Sumber Daya Keluarga

Lihat artikel saya lainnya
Ilustrasi kebaya kutubaru/vokasi.kemdikbud.go.id
Fashion

OPINI: AI dan Kebangkitan Global Kebaya; “Duet Tradisi, Perempuan dan Teknologi”

Amy Atmanto
Rabu, 24 Juli 2024 - 09:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) memainkan peran yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam melestarikan dan mempromosikan budaya tradisional seperti kebaya.

Satu hal yang menarik adalah bagaimana teknologi telah turut serta dalam menghidupkan kembali kebaya, menjadikannya sebagai busana yang semakin dikenal secara global, serta menyoroti peran perempuan Indonesia dalam mempromosikan identitas budaya.

Kebaya yang disinyalir muncul pada abad ke 15 atau ke 16 di Indonesia merupakan kata yang berasal dari “Abaya” yang berarti jubah atau pakaian dan dikenakan oleh para tokoh perempuan pada Kongres Perempuan Indonesia pada tahun 1928 dalam rangka memperjuangkan hak-hak perempuan.

Kecerdasan buatan telah membawa perubahan revolusioner di berbagai industri, termasuk industri fashion di mana kebaya menjadi bagian dari kemilau fashion trend di Indonesia. Dengan bantuan teknologi AI, para desainer kini dapat mengabadikan desain kebaya tradisional secara digital, sehingga pola dan teknik menjahit yang rumit dapat dipertahankan dari waktu ke waktu.

Algoritma AI juga mampu menganalisis tren mode global dan memberikan rekomendasi desain yang menggabungkan unsur-unsur tradisional kebaya dengan gaya kontemporer, menjadikan kebaya lebih relevan dan menarik bagi generasi muda. Platform media sosial yang didukung AI memungkinkan penyebaran informasi dan promosi kebaya ke seluruh dunia.

AI dapat menganalisis data dari media sosial untuk mengetahui preferensi konsumen dan mengidentifikasi pasar potensial untuk kebaya. Dengan memanfaatkan iklan berbasis target dan konten yang dipersonalisasi, para desainer dan pengusaha dapat menjangkau audiens yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Duet AI, teknologi, dan perempuan Indonesia di era digital secara tidak langsung mempengaruhi perubahan minat dalam mengenakan kebaya; dahulu dan sekarang.

Secara historis, kebaya merupakan pakaian sehari-hari bagi perempuan Indonesia, melambangkan keanggunan dan identitas budaya. Namun, pada akhir abad ke-20, terjadi penurunan penggunaan kebaya sehari-hari seiring dengan meningkatnya pengaruh mode Barat.

Kepraktisan dan kenyamanan pakaian modern mengungguli busana tradisional, menyebabkan kebaya hanya digunakan untuk acara formal dan upacara tradisional. Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap kebaya kembali meningkat di kalangan generasi muda. Kebangkitan ini dapat dikaitkan dengan kesadaran dan apresiasi yang semakin meningkat terhadap warisan budaya.

Platform media sosial memainkan peran kunci dalam tren ini, dengan influencer dan penggemar mode yang menampilkan interpretasi modern dari kebaya. Generasi muda saat ini menggabungkan unsur tradisional dengan fashion kontemporer, menjadikan kebaya sebagai pakaian serbaguna untuk setting formal maupun kasual.

Menilik perjalanan kebaya dari masa ke masa, pemerintah pada 4 Agustus 2023 menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Kebaya telah mengalami kebangkitan yang signifikan. Fenomena global kebaya dalam beberapa tahun terakhir menjadi simbol elegansi dan kebanggaan budaya Indonesia yang diakui secara internasional. AI memainkan peran penting dalam meningkatkan popularitas kebaya melalui berbagai cara.

Sebagai contoh, pertunjukan mode virtual dengan teknologi realitas tambahan (AR) dan virtual (VR) memungkinkan penonton dari seluruh dunia menikmati keindahan kebaya tanpa harus hadir secara fisik.

Kebaya dan peran AI

Dari sisi desain fashion, peran AI pun kian penting karena amat  efisien dalam menghasilkan sebuah karya sempurna seperti yang diharapkan melalui imajinasi yang diterjemahkan via teknologi.

Sebut saja cucu Gusdur Presiden ke 4 Indonesia yang bernama Amyra yang memanfaatkan teknologi digital untuk membuat ilustrasi busana apa yang ingin dia kenakan pada hari kelulusan Sekolah Dasar (SD) lengkap dengan aksesoris pelengkap lalu ilustrasi tersebut diberikan pada desainer yang membuatkannya.

Teknologi terbukti kian menyentuh semua golongan umur termasuk generasi Alpha yang kian lincah memanfaatkan teknologi.

Terlepas dari peran AI dan teknologi, tak dapat dipungkiri bahwa perempuan Indonesia memegang peran sentral dalam melestarikan kebaya dan mempromosikannya di kancah global. Mereka tidak hanya mengenakan kebaya dalam berbagai kesempatan resmi, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan budaya.

Sebagai contoh para tokoh seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mantan menteri Susi Pudjiastuti sering mengenakan kebaya dan batik dalam berbagai kesempatan hingga Artis dan Selebriti Ashanty yang sering membagikan foto dan video dirinya mengenakan kebaya di media sosial.

Postingan berkebayanya mendapatkan perhatian dan pujian yang besar dari netizen, hal ini memperlihatkan popularitas kebaya di kalangan penggemarnya. Wara wiri kebaya di sosial media yang dapat dilihat oleh viewer dari berbagai negara menunjukkan bagaimana AI dan teknologi berduet dengan perempuan Indonesia memainkan perannya mempromosikan kebaya.

Para tokoh, selebriti, dan Influencer yang dengan kemampuan mereka memengaruhi perilaku dan keputusan konsumen telah menjadi bagian penting dari strategi branding dan pemasaran digital dan berpengaruh besar terhadap promosi kebaya. Mereka memiliki pengaruh media sosial terbesar dalam memperkenalkan kebaya di era digital.

Sebut saja Raisa Andriana dan Maudy Ayunda.  Mereka memainkan peran penting dalam memperkenalkan kebaya kepada generasi muda dan khalayak internasional. Postingan mereka yang menampilkan kebaya sering kali mendapatkan banyak likes, views, dan shares, menunjukkan antusiasme publik terhadap busana tradisional ini.

Sebagai penyanyi terkenal, Raisa sering mengenakan kebaya dalam penampilannya dan membagikan foto-foto tersebut di Instagram. Postingan kebayanya sering mendapat ribuan likes dan komentar, menunjukkan popularitas kebaya di kalangan penggemarnya.

Salah satu postingan berkebaya Raisa bahkan mendapat lebih dari 150.000 likes dan dilihat lebih dari 1 juta kali, dengan banyak respons positif dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Maudy Ayunda aktris dan penyanyi yang juga dikenal karena pendidikan tingginya ini aktif mempromosikan kebaya di media sosial.

Postingan Maudy tentang kebaya tidak hanya menarik perhatian di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional. Sebuah video Maudy mengenakan kebaya di YouTube bahkan telah dilihat lebih dari 2 juta kali, dengan respons positif dari Indonesia, hingga belahan dunia lainnya.

Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juli merupakan contoh bagaimana perempuan dan teknologi berperan dalam mempromosikan kebaya. Perayaan yang akan dihadiri oleh kurang lebih 7.000 perempuan dari berbagai organisasi di Istora Senayan sebut saja KOWANI yang merupakan penggagas acara hingga Cahaya Ladara Indonesia (CLN) perkumpulan yang fokus pada pemberdayaan perempuan  dan UMKM yang diketuai oleh Nannie Hadi Tjahjanto selain sekian banyak organisasi perempuan yang turut memeriahkan Hari Kebaya Nasional.

Peran teknologi dan AI telah membawa kebangkitan global bagi kebaya, menjadikannya simbol elegansi dan kebanggaan budaya Indonesia yang semakin diakui secara internasional. Perempuan Indonesia, melalui berbagai peran mereka, terus berperan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan kebaya dengan bantuan teknologi.

Dengan perpaduan antara tradisi dan inovasi, kebaya akan terus menjadi pakaian yang dicintai dan berjiwa, mencerminkan identitas serta warisan budaya Indonesia hingga kancah global. Melalui informasi media sosial, perhelatan Hari Kebaya Nasional pun kian mendapat perhatian para perempuan.

Potensi branding kebaya ke penjuru dunia melalui peran perempuan kreatif Indonesia dengan menggunakan teknologi digital dan AI juga sangatlah besar dan kian menjanjikan.

Sebut saja Pixlr, salah satu AI powered design dan Image generator yang dapat membantu menerjemahkan imaginasi kita kedalam bentuk virtual dapat menjadi tool keren bagi para pelaku kreatif. Click dan tuliskan apa yang ada dipikiranmu, maka AI akan menghadirkannya.

Pada akhirnya, dengan bantuan teknologi digital dan kecerdasan buatan, kebaya tidak saja menjadi euphoria di negeri sendiri. Ragam cerita dan cantiknya perempuan berkebaya di Hari Kebaya Nasional yang dihadiri kurang lebih 7000 perempuan di Istora Senayan Jakarta pada akhirnya akan melenggang indah turut berselancar di dunia maya, hingga kita semua dapat menyaksikan “cerita indah” tentang Kebaya Indonesia. Selamat Hari Kebaya Nasional!!!

 

Penulis : Amy Atmanto
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro