Ilustrasi nyamuk wolbachia/thesicentist
Health

Mirip DBD, Ini Bahaya dan Gejala Virus Oropouche yang Tewaskan Warga Brasil

Restu Wahyuning Asih
Selasa, 30 Juli 2024 - 07:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dunia digemparkan dengan kematian warga Brasil yang mengidap penyakit akibat virus Oropouche.

Setidaknya 7.000-an orang dilaporkan terjangkit virus Oropouche, dan 2 orang berakhir meninggal dunia.

Virus Oropouche atau OROV, juga tersebar dan menjangkit sejumlah orang di Kuba.

Kementerian Kesehatan Brasil juga mencatat bahwa mayoritas penyakit dilaporkan banyak terjadi di negara bagian Amazonas dan Rondonia.

Apa Itu Virus Oropouche?

Penyakit virus Oropouche adalah penyakit arbovirus yang disebabkan oleh virus Oropouche (OROV), virus RNA untai tunggal tersegmentasi yang merupakan bagian dari genus Orthobunyavirus dari famili Peribunyaviridae.

Mirip Demam Berdarah (DB), virus oropouche juga disebabkan oleh nyamuk Culicoides paraenses, yang secara lokal dikenal sebagai maruim.

Orthobunyavirus oropoucheense, virus yang menyebabkan demam Oropouche, pertama kali diisolasi di Brasil pada 1960. Sejak saat itu, kasus dan wabah terisolasi telah dilaporkan, terutama di wilayah Amazon.

Melansir dari CDC, virus ini awalnya dilaporkan terjadi di Kuba pada Bulan Mei lalu, tepatnya di Provinsi Santiago de Cuba dan Cienfuegos.

Di kedua provinsi tersebut, 74 kasus telah terdeteksi. Dari keseluruhan kasus, 36 korban merupakan laki-laki, sementara 38 lainnya perempuan. Kisaran usia yang paling banyak terpapar adalah 15 hingga 19 tahun–sebanyak 12 kasus.

Gejala yang ditimbulkan

Gejala umumnya meliputi demam mendadak, sakit kepala parah, menggigil, nyeri otot, dan nyeri sendi. Gejala lain bisa berupa kepekaan terhadap cahaya, pusing, nyeri di belakang mata, mual, muntah, dan ruam.

Biasanya, seseorang yang sudah terjangkit virus aka menunjukkan gejala yang berlangsung kurang dari seminggu (2–7 hari) dan sering kali muncul kembali beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu kemudian.

Risiko penyebaran

Virus Oropouche menyebar melalui gigitan nyamuk penggigit yang terinfeksi (Culicoides paraensis).

Menurut WHO, terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari virus tersebut, yaitu:

  • Membuang air yang tergenang dalam suatu wadah
  • Menggunakan kelambu
  • Menggunakan obat dan alat pengusir nyamuk (seperti semprotan dan raket listrik).
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro