Bisnis.com, JAKARTA - Pemanis buatan adalah pengganti gula yang populer bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menurunkan berat badan, namun para ahli dan penelitian telah memperingatkan tentang potensi efek samping terhadap kesehatan jantung.
Dilansir dari timesofindia, sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung erythritol, pemanis buatan, meningkatkan risiko pembekuan darah lebih dari dua kali lipat pada orang sehat, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 20 peserta berpuasa semalaman dan di pagi hari diberi minuman dengan 30 gram eritritol atau 30 gram gula.
Para peneliti menemukan bahwa kadar erythritol dalam darah mereka meningkat seribu kali lipat setelah satu kali minum dengan erythritol, sedangkan mereka yang mengonsumsi minuman dengan glukosa mengalami peningkatan yang lebih kecil.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah aktivitas trombosit peserta yang mengonsumsi pemanis buatan tersebut.
“Apa yang luar biasa adalah bahwa pada setiap subjek, setiap ukuran respons trombosit (pembekuan) meningkat setelah konsumsi eritritol,” kata penulis utama studi Dr. Stanley Hazen, direktur Pusat Diagnostik dan Pencegahan Kardiovaskular di Cleveland Clinic Lerner.
Namun aktivitas trombosit darah pada kelompok kedua yang mengonsumsi glukosa tidak terpengaruh, kata peneliti.
Alkohol gula adalah pemanis yang memiliki sekitar setengah kalori dari gula biasa. Mereka terjadi secara alami pada buah-buahan dan sayuran tertentu, namun ada juga yang buatan manusia dan ditambahkan ke makanan olahan.
Apa itu Eritritol?
Erythritol adalah salah satu gula alkohol, dan ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, jamur, dan makanan fermentasi. Ini memiliki sekitar 70% rasa manis gula.
Ini menambah jumlah besar pada buah biksu dan pemanis stevia, dan Anda akan menemukannya dalam makanan yang dipanggang. Erythritol tidak dimetabolisme dengan baik oleh tubuh dan dapat terakumulasi.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan adanya hubungan antara pemanis buatan dan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pada tahun 2019 menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi minuman dengan pemanis buatan yang lebih tinggi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian.
Pemanis buatan telah dinyatakan aman dikonsumsi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) bila dikonsumsi dalam tingkat asupan harian yang direkomendasikan.