Bisnis.com, JAKARTA – Penelitian terbaru menunjukkan konsumsi gula berlebih dapat mempercepat penuaan, terutama pada wanita paruh baya.
Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Network Open yang dilansir dari livescience, para ilmuwan menemukan bahwa wanita paruh baya yang mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan memiliki sel-sel yang terlihat lebih muda dibandingkan mereka yang mengonsumsi yang kurang kaya nutrisi.
Mereka meneliti seberapa sel-sel muda dengan melihat tanda-tanda kimia yang disebut gugus metil di permukaan DNA. Tanda ini dapat mengubah cara gen bekerja tanpa mengubah kode DNA itu sendiri, proses ini disebut modifikasi epigenetik.
Pola gugus metil ini berubah seiring bertambahnya usia dan perubahan ini diduga mempercepat penuaan sel. Meskipun makan-makanan sehat dapat membantu memperlambat penuaan, terlalu banyak gula tambahan dapat mengurangi manfaat tersebut.
Di dalam penelitiannya, wanita yang mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah lebih banyak menunjukkan tanda-tanda penuaan sel yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain, sekalipun mereka mengonsumsi makanan yang sehat.
Apa gula tambahan?
“gula tambahan” adalah gula yang ditambahkan ke makanan selama proses pembuatan, seperti pada minuman manis dan kue. Berbeda dengan gula alami yang ada dalam susu, buah-buahan, dan sayuran.
Para peneliti menyatakan bahwa penelitian ini adalah salah satu yang pertama menunjukkan hubungan antara konsumsi gula tambahan dan penuaan epigenetik yaitu perubahan pada sel yang berhubungan dengan penuaan. Penelitian ini juga menjadi yang pertama menyelidiki hubungan ini pada wanita kulit hitam dan kulit putih di usia paruh baya, dengan rata-rata usia partisipan adalah 39 tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi dapat merusak kesehatan metabolisme dan menyebabkan penyakit lebih awal. Elissa Epel, salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa penuan sel yang cepat mungkin disebabkan oleh asupan gula berlebih, yang dapat mengurangi panjang umur yang sehat.
Tim peneliti menganalisis pola makan 342 wanita selama tiga hari dan menilai seberapa dekat pola makan mereka dengan pola makan sehat, seperti pola makan mediterania.
Pola makan tersebut seperti, sayuran, biji-bijian utuh, dan daging merah. Pola makan lain yang serupa, disebut Indeks Makan Sehat Slternatif, secara khusus menekan makanan dan nutrisi yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis.
Mereka juga menciptakan ukuran baru untuk asupan nutrisi yang disebut “indeks nutrisi epigenetik”, yang mencakup vitamin A, C, B12, dan E, bersama dengan folat dan mineral penting untuk kesehatan sel.
Peneliti menemukan hubungan antara pola makan dan penuaan sel, meskipun hasilnya hanya memberikan gambaran awal. (Tesalonika Loris)