Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita jika dia belajar melukis ke seseorang bernama Christopher yang berada di Jerman.
Dalam akun instagramnya, dia mengatakan bertemu selama dua jam dengan pelukis kenamaan asal Jerman Christopher Lehmpfuhl di tanah kelahirannya.
SBY yang mengaku baru belajar melukis selama tiga tahun itu mengatakan dalam pertemuan itu dia menyakskan live painting demo dari sang peluks yang memiliki kekhasan melukis dengan jari (finger painting) itu.
Berikut pernyataan lengkap SBY
Kita sering mendengar ungkapan yang berbunyi, “carilah ilmu sampai ke negeri Cina”. Sejalan dengan itu, beberapa saat yang lalu, saya datang ke Berlin, Jerman untuk berguru.
Selama 2 jam saya bertemu dengan pelukis kenamaan Jerman, Christopher Lehmpfuhl, yang memiliki gaya melukis yang khas di tingkat dunia, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saya dalam melukis.
Dalam pertemuan tersebut, saya juga sempat menyaksikan live painting demo yang dilakukan oleh Christopher yang memang sangat khas dan menarik, karena dia melukis dengan jari-jari (finger painting) di atas kanvas dengan tekstur yang sangat tebal. Sungguh, 2 jam pertemuan tersebut bagi saya sangat berharga dalam ikhtiar saya untuk meningkatkan kemampuan saya dalam melukis.
Sebagaimana teman-teman ketahui, saya baru melukis sejak 3 tahun 3 bulan yang lalu. Saya merasa terinspirasi dan mendapatkan ilmu baru dari Christopher yang sudah puluhan tahun melukis dengan hasil lukisan yang indah dan menarik. *SBY*
Profil Christopher Lehmpfuhl
Lantas siapakah Christopher Lehmpfuhl? Dilansir dari laman christopherlehmpfuhl.de, dia adalah pelukis kelahiran Born Jerman pada tahun 1972 lalu.
Dilansir dari mutualart, Christopher Lehmpfuhl adalah pelukis Jerman Pascaperang & Kontemporer.
Karyanya kini dipamerkan di Galeri Ludorff di Düsseldorf. Banyak galeri dan museum utama seperti Galerie Kornfeld pernah menampilkan karya Christopher Lehmpfuhl di masa lalu.
Karya Christopher Lehmpfuhl telah beberapa kali ditawarkan di lelang, dengan harga realisasi berkisar antara US$302 hingga US$22,946, tergantung pada ukuran dan media karya seni.
Sejak 2017, rekor harga lelang pelukis ini adalah US$22.946 untuk Untitled (Morgenlicht di Hohwacht, dijual di Van Ham Fine Art Auctions pada tahun 2024.
Dikutip dari artsy, Christopher Lehmpfuhl membawa tradisi lukisan plein air hingga saat ini.
Seperti yang dilakukan kaum Impresionis lebih dari 100 tahun yang lalu, Lehmpfuhl mengambil warna dan kanvasnya dan pergi ke mana pun subjeknya berada.
Dalam praktiknya, seni lukis menjadi suatu tindakan performatif yang mencakup penglihatan, sentuhan, pendengaran, dan penciuman. Ketika pandemi dimulai dan dunia tiba-tiba terhenti, sang seniman juga tetap berada di dalam keempat dindingnya dan melukis cahaya luar yang menerangi interior.
Dengan menggunakan cat air, dia menemukan dunia baru di dalam tembok, harta karun kecil di rumahnya sendiri, kehalusan yang sering kita abaikan dalam dorongan kita.
Mantan mahasiswa master Klaus Fußmann di Universitas Seni Berlin itu, telah menerima banyak penghargaan, termasuk beasiswa dari Akademi Seni Rupa Bavaria dan GASAG ArtPrize Berlin. Karya-karyanya telah dipamerkan di institusi, museum, dan galeri di negara asalnya, Jerman, dan luar negeri.