Bisnis.com, JAKARTA - Thailand telah mendeteksi kasus cacar monyet atau Monkeypox (mpox) pada seorang pria Eropa yang tiba dari Afrika pekan lalu. Pemerintah tengah menunggu hasil tes untuk menentukan varian virus pada pria tersebut.
Mengutip Reuters, pihak berwenang Thailand memperlakukan kasus ini seolah-olah itu adalah bentuk mpox Clade 1. Thongchai Keeratihattayakorn , direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit mengatakan, hal ini karena pria Eropa berusia 66 tahun itu tiba pada 14 Agustus dari negara Afrika, tempat penyebaran mpox clade 1
“Setelah dia tiba dari penerbangan, hanya ada sedikit waktu bagi dia untuk melakukan kontak dengan orang lain. Dia tiba sekitar jam 6 sore dan keesokan harinya, 15 Agustus, dia pergi menemui dokter di rumah sakit,” kata Thongchai
Thongchai mengatakan pria tersebut telah menjalani tes untuk menentukan apakah kasus tersebut merupakan varian Clade 1, dan hasilnya diharapkan keluar pada hari Jumat. Pihak berwenang juga memantau 43 orang di negara tersebut yang mungkin melakukan kontak dengan pasien tersebut.
Adapun, Thongchai juga tidak menyebutkan negara Afrika tempat pria tersebut berada. Dia mengatakan pria tersebut transit di negara Timur Tengah, yang juga tidak dia sebutkan namanya, sebelum terbang ke Thailand.
Thailand telah mendeteksi 800 kasus mpox Clade 2 sejak tahun 2022, namun sejauh ini belum terdeteksi satu kasus varian Clade 1 atau Clade 1b.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menekankan bahwa penyakit cacar monyet atau disebut monkeypox (Mpox) tidak akan seperti Covid-19 terlepas dari adanya varian baru atau lama.
Mengutip Reuters, Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa menegaskan mpox bukanlah COVID-19 yang baru, karena pihak berwenang tahu cara mengendalikan penyebarannya.
“Kita bisa dan harus mengatasi mpox bersama-sama. Jadi apakah kita akan memilih untuk menerapkan sistem yang mampu mengendalikan dan memberantas mpox secara global? Atau kita akan memasuki siklus kepanikan dan pengabaian lainnya? Cara kita merespons saat ini dan di tahun-tahun mendatang akan menjadi ujian penting bagi Eropa dan dunia," kata Kluge.
Mpox merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan lesi berisi nanah dan gejala mirip flu. Meski biasanya ringan, namun mpox tetap dapat mengakibatkan kematian.