Bisnis.com, JAKARTA - Perempuan yang melahirkan habis operasi sesar, mayoritas mendapatkan obat dan antibiotik dari dokter yang menanganinya. Namun ternyata, penggunaan antibiotik pasca sesar adalah hal yang salah.
Dokter obgyn Hari Parathon mengatakan bahwa tidak semua operasi harus menggunakan antibiotik pada tubuh. Begitu juga dengan operasi sesar, tidak membutuhkan antibiotik.
Menurutnya, banyak dokter-dokter yang menjual ketakutan dan menakut-nakuti pasien agar wajib menghabiskan antibiotik yang diminum agar luka operasi bisa sembuh dan tidak terkena bakteri. Ketakutan inilah yang membuat banyak pasien mengonsumsi antibiotik dan menganggap antibiotik sebanyak obat penyembuh luka.
Hari Parathon juga anggota Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) menjelaskan ada operasi yang membutuhkan antibiotik dan ada juga yang tidak membutuhkan antibiotik. Dia mengungkapkan operasi ada kategori operasi dan operasi kotor atau kontaminasi.
Kalau operasi kontaminasi itu operasi, misalnya saya operasi sesar kan cairan vaginanya terlibat juga tapi ibunya tidak terinfeksi. Itu namanya bersih tapi terkontaminasi.
"Operasi bersih itu operasi payudara implan atau silikon, ambil tumor payudara. Nah operasi bersih tidak perlu antibiotik. Kalau saat operasi, tiba-tiba kena air kencing masuk kategori apa? Dia bersih kontaminasi, ya tidak apa-apa," ungkap Hari baru-baru ini.
"Operasi bersih dan berisiko terinfeksi baru boleh menggunakan antibiotik. Namun, hanya di awal saja menjelang operasi, setelah operasi selesai tidak boleh menggunakan antibiotik. Operasi sesar juga begitu, kalau operasinya selesai, tidak perlu menggunakan antibiotik."
Kapan dokter harus memberikan antibiotik habis operasi?
Hari mengungkapkan banyak dokter yang takut pasiennya mengalami infeksi usai operasi. Namun, selama proses steril alatnya aman dan kebersihan sesuai prosedur, maka akan aman-aman saja.
"Namun, kalau ada nanah saat operasi, maka butuh antibiotik sampai selesai minimal 5-7 hari antibiotiknya," tutur Hari.
Menurutnya, khawatir kalau terjadi infeksi pada luka operasi, lalu diberikan antibiotik maka secara teori menjadi memperpanjang resisten dan pemulihan luka operasinya semakin lama.
Dia mengungkapkan bahwa dokter muda sering berbenturan dengan seniornya dan ini menjadi masalah. Selain itu, masih banyak dokter-dokter yang belum memahami ilmu AMR (antimikroba resistan).
