Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. Momoe Takeuchi mengatakan secara global, gangguan mental menyumbang 1 dari 6 tahun masa hidup dengan disabilitas.
Orang dengan kondisi kesehatan mental yang parah meninggal 10 hingga 20 tahun lebih awal daripada populasi umum.
ILO-WHO memperkirakan negara-negara dapat kehilangan sekitar satu triliun dolar AS atau setara dengan lebih dari Rp15.000 triliun setiap tahunnya karena masalah kesehatan mental dan hilangnya produktivitas di tempat kerja.
Di Indonesia, dampak dan beban tersebut secara umum saling terkait. Kehadiran media sosial menghadirkan risiko dan peluang – untuk kesehatan secara umum, tetapi khususnya kesehatan mental. Dan khususnya kesehatan mental kaum muda.
Untuk mengatasi masalah tersebut, WHO mengumumkan kolaborasi global dengan TikTok selama setahun yang bertujuan untuk menyediakan informasi kesehatan yang andal dan berbasis sains termasuk tentang kesehatan mental kepada para penggunanya yang sebagian besar adalah kaum muda.
"Sebagai bagian dari kolaborasi ini, kami dengan senang hati memobilisasi jaringan influencer Fides kami di Indonesia, yang terdiri dari 11 profesional bidang kesehatan," ujarnya dalam keterangan pers.
Baca Juga 5 Manfaat Berkebun Bagi Kesehatan Mental |
---|
Ini termasuk spesialis kesehatan mental, dokter anak, dokter kulit, ahli kedokteran olahraga, dokter kandungan, dan profesional gaya hidup.
Dia mengatakan dengan bantuan profesional itu, diharapkan bisa membantu para kreator konten menetapkan standar baru untuk komunikasi kesehatan digital.