Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas BlueSky Fun Run yang digelar oleh Blue Bird dan diikuti oleh lebih dari 80 relawan berhasil mengumpulkan lebih dari 170 kg sampah.
Dari 170 kilogram sampah itu, jenis sampah terbanyak adalah residu (51,3%), beling (40,2%), dan kertas (38%).
Jika dikonversikan menjadi carbon footprint, sampah yang dikumpulkan ini akan setara dengan 36,4 liter konsumsi BBM atau 340,6 kilometer jarak yang ditempuh dengan mobil.
BlueSky Fun Run diikuti oleh relawan dari management, pengemudi termasuk Srikandi Bluebird, Kartini Bluebird, anak-anak komunitas Beasiswa Bluebird Peduli, serta Abang None Jakarta.
Para relawan memulai plogging dari Rekosistem Waste Station RDTX Place, Kuningan dengan rute lari sepanjang lebih dari 4 kilometer sambil mengumpulkan sampah anorganik seperti berbagai jenis plastik, botol kaca, kardus, kaleng, dan kertas.
Sampah-sampah ini kemudian akan dikelola oleh Rekosistem untuk diolah kembali menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
Dalam kegiatan ini, Blue Bird berkolaborasi dengan Rekosistem, organisasi yang bergerak di bidang pengelolaan limbah secara berkelanjutan, Bluebird menggabungkan aktivitas lari santai sambil mengumpulkan sampah bertujuan menggerakkan masyarakat
untuk lebih peduli terhadap sekitar dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Adrianto (Andre) Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, menyampaikan, di Bluebird, nilai ‘Peduli’ didorong ke seluruh tim, salah satunya dalam kegiatan pelestarian bumi.
"Melalui aktivitas plogging, kami ingin menunjukkan bahwa setiap langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari yang berangkat dari kepedulian, dapat berdampak besar terhadap lingkungan. Pengelolaan sampah yang tepat dan upaya mewujudkan masa depan
bumi yang berkelanjutan adalah tanggung jawab kita semua.” ujarnya.
Joshua Valentino, Chief Operating Ofcer Rekosistem, mengatakan, kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi masalah lingkungan yang kompleks seperti pengelolaan sampah.
"Kami percaya bahwa sinergi dengan berbagai pihak, seperti yang dilakukan bersama Bluebird, bisa turut mengedukasi masyarakat dan menciptakan solusi nyata yang tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber daya yang
bermanfaat.” ujarnya.