Modularitas Jadi Konsep Glamping yang Lebih Ramah Lingkungan
Travel

Modularitas Jadi Konsep Glamping yang Lebih Ramah Lingkungan

Mia Chitra Dinisari
Senin, 24 Februari 2025 - 13:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Konsep penginapan glamping menjadi salah satu tren yang kian diminati oleh mereka yang hobi staycation.

Glamping (glamorous camping) adalah konsep menginap di alam terbuka yang menggabungkan kenyamanan fasilitas modern dengan sensasi khas berkemah.

Biasanya, pengalaman ini bisa ditemukan di kawasan alam terbuka, seperti hutan, perkebunan teh, atau bahkan pantai.

Namun, dengan semakin berkembangnya konsep penginapan ini, muncul juga kekhawatiran dari para wisatawan terkait dampaknya terhadap lingkungan.

Kehadiran penginapan di area alam terbuka seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana pengelola dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kelestarian alam di sekitarnya tetap terjaga.

ESG Program Manager Bobobox, Satria Gundara, mengatakan kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga dengan inovasi di industri perhotelan.

"Modularitas adalah prinsip yang kami miliki sejak pertama kali berdiri. Dengan pendirian unit Bobocabin di berbagai titik lokasi strategis pariwisata Indonesia, kami ingin memastikan bahwa pembangunan kabin kami ramah lingkungan dan mampu menjaga keberlanjutan ekosistem alam sekitar.” ujarnya.

Dia menjelaskan Bobocabin sendiri mulai mengintegrasikan inovasi modularitas dalam setiap pembangunan unitnya demi memastikan proses konstruksi yang efisien dan minim dampak lingkungan.

Berikut konsep inovasi modularitas bobocabin

1. Dibangun dengan Konsep Prefabrikasi

Pertama, prinsip modularitas yang diadaptasi oleh Bobocabin mengoptimalkan proses pembangunan melalui sistem prefabrikasi. Artinya, setiap bagian kabin diproduksi terlebih dahulu di fasilitas luar lokasi, sehingga hanya terjadi proses perakitan (assembly) di lapangan.

Selain itu, alih-alih menggunakan pondasi beton permanen yang memerlukan pengecoran, Bobocabin menerapkan sistem sekrup yang dapat dipasang dan dilepas. Pemasangan sekrup ini membuat bentuk pondasi kabin mirip dengan konsep rumah panggung, memungkinkan lahan tetap terjaga dan bisa dikembalikan ke kondisi semula jika lokasi tidak lagi digunakan untuk operasional penginapan.

2. Proses Pembangunan Tidak Menggunakan Alat Konstruksi Berat

Kedua, pendekatan prefabrikasi juga memungkinkan konstruksi dilakukan tanpa memerlukan alat berat dan tenaga konstruksi yang ekstensif. Proses dan waktu pembangunan pun jadi semakin optimal. Hasilnya, dampak lingkungan selama proses konstruksi dapat ditekan secara dratis, jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode pembangunan hotel konvensional.

3. Jaga Daya Serap Air dengan Desain Minim Konversi Lahan

Terakhir, prinsip modularitas juga memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak mengganggu daya serap air tanah. Aspek ini penting karena karena tanah yang dibiarkan alami memiliki kemampuan lebih optimal untuk menyerap air hujan, sehingga mengurangi risiko genangan dan banjir.

Memperhatikan hal tersebut, Bobobox menggunakan rasio lahan yang sangat minim untuk pembangunan kabin dibandingkan dengan total area yang tersedia. Dengan skema ini, perusahaan menjaga agar sebagian besar lahan tetap dalam kondisi alami dan air hujan dapat terserap dengan baik ke dalam tanah, sehingga volume air di permukaan stabil dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih aman dari risiko banjir di daerah hilir.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro