Diabetes/upkkemenkes
Health

Makanan Bebas Gluten Baik untuk Diet dan Diabetes, Mitos atau Fakta?

Mutiara Nabila
Rabu, 26 Februari 2025 - 08:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Industri makanan bebas gluten sedang berkembang pesat, dan bahkan menjadi tren diet saat ini. 

Banyak yang mengklaim diet bebas gluten bisa memberikan manfaat lebih sehat, seperti untuk mengontrol berat badan atau diet dan pengendalian diabetes. Namun, jika Anda ingin mengikuti tren ini, sebaiknya pikirkan lagi. 

Pasalnya, dengan tren ini, konsumen kerap kali harus membayar lebih untuk produk bebas gluten. Padahal, produk seperti ini biasanya menyediakan lebih sedikit protein dan lebih banyak gula dan kalori dibandingkan dengan alternatif yang mengandung gluten. 

Hal itu yang ditemukan oleh para peneliti dalam sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Plant Foods for Human Nutrition.

Mitos atau Fakta?

Studi tersebut membandingkan produk bebas gluten dengan produk yang mengandung gluten, dan temuannya menunjukkan bahwa banyak klaim manfaat dari produk bebas gluten, seperti pengendalian berat badan dan manajemen diabetes, hanyalah mitos alias dilebih-lebihkan.

Menurut temuan studi tersebut, saat ini banyak produk bebas gluten yang kekurangan serat makanan, protein, dan nutrisi penting. 

Produsen pangan sering menambahkan suplemen untuk mengatasinya, tetapi penambahan serat makanan selama pemrosesan justru dapat menghambat pencernaan protein.

Selain itu, produk bebas gluten umumnya mengandung kadar gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain yang mengandung gluten. 

Menganut diet bebas gluten jangka panjang saat ini justru dikaitkan dengan peningkatan indeks massa tubuh, atau BMI, dan kekurangan gizi.

Produk bebas gluten, atau makanan yang tidak mengandung protein gluten, sebagian besar tidak mengandung gandum, gandum hitam, jelai, dan terkadang oat, semuanya kaya akan sumber arabinoxylan, polisakarida nonpati yang penting. 

Arabinoxylan dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan bakteri usus yang bermanfaat, meningkatkan fungsi pencernaan, mengatur kadar gula darah, dan mendukung mikrobiota usus yang seimbang.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa sulit untuk menemukan produk bebas gluten bisa memberikan nutrisi lengkap, seperti punya kandungan protein dan serat tinggi dengan karbohidrat dan gula rendah.

Di sisi lain, roti biji-bijian bebas gluten mungkin mengandung lebih banyak serat, mencapai 38,24 gram per 100 gram, dibandingkan dengan roti yang mengandung gluten. 

Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh upaya produsen untuk mengatasi kekurangan serat dengan menggunakan bahan-bahan seperti pseudo-sereal, seperti amaranth dan quinoa, yang dibuat dengan tepung quinoa.

Mengapa Diet Bebas Gluten jadi Tren?

Istilah "diet bebas gluten" sudah menjadi salam satu kata kunci dalam dunia diet, seperti halnya "organik," dan sekarang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. 

Dengan adanya tren diet tersebut, ukuran pasar produk bebas gluten global mencapai nilai  US$22,1 miliar pada 2024. Menurut badan riset IMARC Group, diperkirakan pasar produk bebas gluten akan mencapai nilai US$40,0 Miliar pada 2033. 

Saat ini, masalahnya sering kali masih banyak penganutnya yang menjalankan diet ini tanpa pemahaman penuh tentang manfaatnya yang sebenarnya.

Diet bebas gluten merupakan kebutuhan medis bagi orang yang sensitif terhadap gluten, suatu kondisi yang disebut penyakit celiac, atau bagi mereka yang alergi gandum. Alergi pada gluten umumnya bisa menyebabkan sakit perut, kembung, diare, kelelahan, sampai ruam pada kulit. 

Sementara, orang yang mengadopsi diet bebas gluten karena diklaim memiliki manfaat kesehatan disebut hanyalah ikut tren belaka.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro