Bisnis.com, JAKARTA -- Para pecinta film fiksi punya satu film lagi yang menarik untuk ditonton. In The Lost Land sudah tayang di bioskop di seluruh Indonesia.
Film tentang kisah penyihir ini menarik karena alih-alih bertema horor, film ini justru menyaksikan banyak aksi.
In The Lost Land digarap oleh penulis George R.R. Martin dan disutradari oleh Paul W.S. Anderson. Selain itu, film ini juga dibintangi aktris dan aktor ternama seperti Milla Jovovich dari waralaba Resident Evil dan Dave Bautista dari waralaba the Guardians of the Galaxy.
In The Lost Land mengisahkan tentang Gray Alys (Milla Jovovich), seorang penyihir yang diburu pengikut agama di sebuah kerajaan. Di sisi lain, kekuatannya dibutuhkan oleh ratu kerajaan tersebut, Amara Okereke, untuk memberinya kekuatan berubah bentuk menjadi manusia serigala yang kuat.
Dalam perjalanan mengabulkan permintaan sang ratu, Gray meminta bantuan seorang penembak jitu, Boyce (Dave Bautista), yang menuntunnya melakukan perjalanan melalui gurun berlatar pasca-apokaliptik, The Lost Land, untuk memenuhi keinginan sang ratu, sambil menghadapi sekte monster dan fanatik agama.
Review In The Lost Land
Meskipun berkisah tentang penyihir, siluman, dan kekuatan-kekuatan gaib, film ini cenderung menonjolkan adegan-adegan aksi alih-alih horor.
Setiap karakter memiliki kelebihan dan kekuatan. Hanya saja kekuatan mereka justru mubazir, tak dimanfaatkan untuk melawan sekte fanatik yang terus mengejar mereka.
Menonton film ini juga terasa seperti menonton film monster pada awal 2000-an, dengan tone warna yang mencolok, sehingga terasa lawas seperti menonton Van Helsing dan film semacamnya.
Kemudian, latar belakang setiap karakter juga tidak didalami, dengan chemistry yang tidak terbangun dengan baik. Film ini juga mencampur banyak elemen mistis mulai dari penyihir, monster, sampai werewolf ada di sana, yang membuat ceritanya jadi terkesan tidak jelas tujuannya.
Ditambah lagi dengan banyaknya kalimat-kalimat klise yang di dalam skrip yang terasa tidak penting ada dalam cerita, misalnya saat Boyce kesal karena ular peliharaan pembunuhnya dipotong-potong.
Di sisi lain, film ini membawa banyak plot twist di akhir yang membuat jalan ceritanya pada akhirnya menjadi jelas.
Namun, sebagai film bertema post-apokaliptik, film ini jelas tidak bisa dibandingkan dengan film seperti Mortal Engines, Mad Max, atau bahkan film Jovovich sebelumnya, Resident Evil.