Ilustrasi kuliner legendaris Kelapa Gading. /istimewa
Kuliner

Menjelajahi Kuliner Legendaris di Kelapa Gading, Apa Saja?

Yanita Petriella
Minggu, 25 Mei 2025 - 18:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Summarecon Agung Tbk terus berkomitmen membangun kawasan berkelanjutan. Salah satunya, pengembangan yang terus dilakukan Summarecon Kelapa Gading sejak 1975 hingga kini baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi.

Pengembangan secara berkelanjutan sebagai upaya membangun kawasan kota dengan fasilitas lengkap dengan ekonomi yang terus bergerak. Summarecon saat ini terus mendorong Kelapa Gading sebagai destinasi kuliner utama dengan mendukung agar pelaku kuliner yang hadir di kawasannya bisa tumbuh secara berkelanjutan. 

Director Summarecon Soegianto Nagariamengatakan memasuki usia ke-50 di tahun 2025, pengembang menghadirkan berbagai acara untuk melihat kembali perjalanan inspiratif pengembangan Kota Terpadu Summarecon Kelapa Gading. Pengembang menghadirkan The Gading Archive (TGA), sebuah upaya untuk mengangkat kembali kekayaan kuliner Kelapa Gading sekaligus merayakan para pelaku industri kuliner dalam mengukir sejarah rasa di kawasan ini.

"TGA hadir dalam bentuk ekshibisi, eksplorasi rasa dan platform digital yang didedikasikan untuk mendukung keberlanjutan wirausaha kuliner, agar dapat terus dinikmati lintas generasi. Ekshibisi akan berlokasi di The Gading Archive Pop-Up Space, GAFOY, Summarecon Mall Kelapa Gading, dan secara resmi dibuka untuk umum pada hari Sabtu, 24 Mei 2025, berlangsung hingga 29 Juni 2025. Ekshibisi TGA dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 11.00 - 20.00 WIB, tanpa dipungut biaya," ujarnya dikutip Minggu (25/5/2025). 

Menurutnya, The Gading Archive mengingatkan kembali saat Summarecon melakukan pengembangan kawasan pertama Summarecon Kelapa Gading. Salah satu inovasi dalam menghidupkan kawasan ini adalah dengan mendatangkan pedagang kuliner Pecenongan tahun 1983 dalam bentuk warung pinggiran yang masih sederhana. Upaya ini mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Maka seiring waktu, kawasan kian berkembang dan bisnis kuliner semakin maju, sehingga para pelaku usaha kuliner mulai menempati berbagai ruang usaha di ruko dan pusat perbelanjaan.

"Inspirasi ini yang kami angkat sebagai saksi atas berbagai upaya dan kegigihan para pelaku usaha yang maju dan tumbuh bersama dengan Summarecon. Sebuah sejarah yang tercipta dari rekam jejak kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, namun juga menorehkan begitu banyak cerita antar generasi," katanya. 

Dia menilai, The Gading Archive bukan hanya tentang makanan, tetapi juga melestarikan memori, menghargai akar budaya dan dedikasi hingga mempererat tali persaudaraan. Sebuah inisiatif yang menginspirasi, mengajak kita untuk merenungkan kembali betapa pentingnya kuliner dalam membentuk identitas dan menjaga kehangatan sebuah komunitas. 

TGA akan dikemas dalam beberapa musim. Dalam season pertama TGA ini akan menghadirkan 20 kuliner dan masih akan berlanjut dengan menghadirkan tenant-tenant unggulan lainnya yang memiliki cerita menginspirasi di Kelapa Gading.

TGA menyuguhkan ekshibisi kuliner legendaris dengan instalasi menarik dan pengalaman multisensori. Tidak hanya cerita dan sejarah, namun berbagai artefak dan simbol perjuangan para pelaku usaha kuliner Kelapa Gading ditampilkan dengan visi untuk memastikan bahwa warisan cita rasa Kelapa Gading terus hidup, dinikmati, dan diwariskan kepada generasi mendatang. 

Dalam gelaran The Gading Archive, dua kurasi kuliner akan menjadi sorotan utama. Pertama, Kuliner Legendari. Mereka adalah sosok-sosok gigih yang membangun fondasi kuliner Kelapa Gading hingga membentuk identitas rasa yang khas bagi kawasan ini. Sebanyak 13 cerita akan menjadi representasi dari bagian ini yaitu Homemade Bakery, Pempek Palembang & Otak-otak 161, Gado-gado AA, Bakmi Tan, Rumah Makan Marannu, Warung Tahu, Wiro Sableng, Si Jempol, Sari 21, Bakmi Aloi, Kwetiau Kelapa Gading, Christy Pudding dan Es Krim Brasil.

Kedua, Kuliner Only in Gading. Harta karun cita rasa yang dapat ditemukan di sudut-sudut Kelapa Gading. Kekayaan kuliner yang tersembunyi di 7 restoran terpilih, yaitu Martabak Bong Ngian, Bakso Ragil, Ippeke Komachi, Sate Afrika H Ismail Coulibaly, Warung Thailand SCI, Nasi Uduk Lapangan Tenis dan Unank Juice.

Melengkapi ekshibisi, TGA juga menghadirkan program Food Passport yang mengajak pengunjung untuk dapat bereksplorasi kuliner secara langsung. Cukup dengan mendaftarkan diri di Gafoy dan mendapatkan TGA Food Passport, maka setiap peserta siap untuk berpetualang rasa  di 20 destinasi kuliner terpilih. 

Penulis : Yanita Petriella
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro