Ciri kepribadian otrovert
Cara mengetahui apakah seorang otrovert
1. Lebih menyukai orang dewasa daripada teman sebaya
Tidak seperti anak-anak pemalu, yang mungkin mencari kenyamanan dari orang tua di lingkungan yang tidak dikenal, anak-anak otrovert menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk berinteraksi dengan orang dewasa.
“Mereka cenderung cerdas, bijaksana, dan menunjukkan tingkat kedewasaan yang melampaui usia mereka. Kenyamanan mereka dengan orang dewasa seringkali membuat mereka populer di kalangan guru, penjaga toko, dan orang dewasa lainnya,” ungkap Kaminski.
2. Rasa ingin tahu tinggi dan inventif
Anak-anak otrovert mungkin akan mengajukan pertanyaan yang kompleks dan menantang pikiran, serta memiliki rasa ingin tahu yang mendalam tentang dunia.
“Mereka mempertanyakan kebijaksanaan konvensional, menantang pengetahuan yang diterima, dan mendekati masalah dari perspektif yang unik, menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis seumur hidup,” jelas psikiater tersebut.
3. Gaya belajar individual
Di sekolah, anak otrovert mungkin kesulitan dengan pendekatan pendidikan yang seragam. Kaminski berpendapat bahwa mereka cenderung bisa menjadi spesialis, fokus pada topik yang diminati. Masalahnya, keinginan mereka untuk berpikir mandiri dapat bertentangan dengan sifat terstruktur dari sekolah formal.
"Hal ini dapat menyebabkan disorganisasi atau manajemen waktu yang buruk, karena mereka memprioritaskan hasrat mereka di atas tugas-tugas lain," tambahnya.
4. Dinamika sosial
Meskipun mereka bisa populer secara sosial dan disukai karena kecerdasan dan kepintaran mereka, anak-anak otrovert mungkin menghindari kegiatan kelompok dan klik sosial yang terbentuk dalam kelompok sebaya.
"Mereka acuh tak acuh terhadap hierarki sosial dan merasa tidak perlu menyesuaikan diri dengan ekspektasi masyarakat tentang ikatan kelompok atau tekanan teman sebaya," tambahnya.
5. Kebutuhan akan kesendirian
Psikiater tersebut menyatakan bahwa orang otrovert lebih berkembang dalam kesendirian. Mereka tidak bosan sendirian, dan faktanya, mereka butuh waktu untuk mengisi ulang energi setelah berada di lingkungan sosial.
"Preferensi untuk waktu pribadi ini merupakan salah satu ciri khas anak otrovert dan sering kali disalahartikan sebagai perilaku mengisolasi oleh orang lain," terangnya.
6. Ketidaknyamanan dengan kegiatan yang terorganisir
Seiring bertambahnya usia, orang otrovert mungkin juga menolak kegiatan yang berorientasi kelompok seperti pesta ulang tahun atau karyawisata karena ada tekanan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan seperti ini dapat sangat membebani mereka.
Sebaliknya, mereka lebih menyukai aktivitas yang tenang dan terstruktur yang memberi mereka ruang untuk memproses pikiran dan menghindari keramaian orang lain.
7. Dermawan dan peka
Ciri lain dari anak otrovert adalah empati dan kemurahan hati mereka. Mereka bisa begtu peka terhadap kebutuhan orang lain dan peka terhadap interaksi empati. Mereka tidak termotivasi oleh keuntungan sosial, melainkan oleh keinginan tulus untuk membantu, yang membuat mereka penuh perhatian dan mandiri secara emosional.
8. Kehati-hatian dan Penghindaran Risiko
Psikiater tersebut juga berpendapat bahwa karena kemampuan mereka untuk berpikir kritis tentang konsekuensi, anak otrovert seringkali berhati-hati dan resisten terhadap tekanan teman sebaya.
"Mereka cenderung menghindari perilaku berisiko yang mungkin dilakukan anak-anak lain hanya agar diterima, dan umumnya lebih berhati-hati dalam bertindak," tambahnya.
9. Bergulat dengan perubahan
Terakhir, anak-anak otrovert dapat mengalami kesulitan beradaptasi dengan perubahan di lingkungan mereka, seperti tahun ajaran baru atau liburan keluarga.
"Karena mereka tidak suka mematuhi aturan tak tertulis dari kelompok sosial, mereka sering merasa bingung dengan perubahan yang mudah diterima orang lain," jelas Kaminski.
