Cek kadar gula darah/mirror.co.uk
Health

72 Juta Orang di Asia Pasifik Sakit Diabetes

Grace Wang
Jumat, 19 Desember 2014 - 17:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Berdasarkankan data International Diabetes Federation edisi keenam tahun 2013, penderita diabetes di Asia Pasifik mencapai 72 juta jiwa, kemungkinan pada tahun 2035 peningkatan penderita diabetes sebesar 70,6%.

SIMAK: Obat Ibuprofen Perpanjang Usia Hidup 12 Tahun?

Diabetes merupakan penyakit kronis yang sebenarnya dapat dicegah kemunculannya,  karena penyakit ini timbul terkait perubahan hidup akibat modernisasi. Dengan melakukan modifikasi gaya hidup, mengatur pola makan, dan aktivitas fisik, diabetes dapat diperlambat atau ditunda kemunculannya.

 Dalam konferensi pers Jakarta Diabetes Meeting (JDM), Jumat (19/12/2014) di Jakarta dibahas tatalaksana diabetes mellitus (DM) di  era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Kesehatan (BPJS).

Hal-hal baru yang disebutkan di atas antara lain mengenai pengobatan diabetes mutakhir secara holistik yang menyangkut pencegahan diabetes, penemuan obat lipid terbaru, dan pertimbangan penggunaan insulin.

Kepala Divisi Endokrinologi Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Em Yunir, mengatakan setiap orang memiliki gen diabetes, hanya saja gen ini bukan gen tunggal yang tidak berdiri sendiri.

Banyak Faktor

Jadi, katanya, banyak faktor lain yang dapat memicu timbulnya diabetes. Banyak orang salah tafsir, menganggap penderita DM meninggal hanya karena diabetes semata. Padahal, yang benar adalah DM bersifat komplikasi. Misalnya obesitas.

 “Sekitar 60% dari mereka yang obesitas menderita DM tipe 2 karena semakin besar indeks masa tubuh (IMT) semakin besar pula risiko untuk menderita DM tipe 2.  Pengidap obesitas juga memiliki lemak berlebih yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan sel beta pankreas,” lanjutnya.

 Pemberian insulin bagi pasien DM dapat menurunkan kadar gula dalam darah, namun pemberian insulin terkadang menimbulkan hambatan, seperti faktor pasien, dokter, perawat, atau sistem jaminan dan biaya.

Sementara itu, dokter Dante S Herbuwono yang mendalami penyakit DM, mengatakan  biaya pengobatan DM menjadi lebih murah  berkat BPJS, dan dapat ditangani lebih dini.

“Evaluasi akan terus dilakukan secara kontiniu untuk mencapai berbagai macam perbaikan menuju optimalisasi sistem BPJS hingga tahun 2019 mendatang agar seluruh masyarakat dapat terdaftar dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” tambahnya. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

Wagub Djarot Penyelamat Hubungan DPRD DKI & Pemprov DKI

HARI BELA NEGARA: Bendera 2.250 Meter Persegi Dikibarkan di Monas

 

Penulis : Grace Wang
Editor : Nancy Junita
Sumber : Bisnis.com
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro