Bisnis.com JAKARTA- Jika dulu Kartini hanya ada satu, kini banyak sosok wanita yang bisa merepresentasikan upaya untuk mencapai kesetaraan gender. Meski realita di daerah pinggiran masih menyeret emansipasi ke dalam isu yang negatif, tetapi bagi masyarakat perkotaan emansipasi bisa dibilang berjalan dengan menggembirakan.
Di era modern, wanita tak hanya menjadi pekerja, tetapi berhasil menjadi pengambil keputusan dan menduduki jabatan strategis di korporasi bergengsi. Sebelumnya, Rita Widayati menunjukkan pencapainnya di PT Pindad (Persero) yang notabene bermodel bisnis maskulin. Dia berhasil melakukan negosiasi agar klien bersedia melakukan pembelian dengan metode usulannya, di mana belum pernah dilakukan sebelumnya.
Sampai akhirnya setahun yang lalu, Rita diberi amanah untuk mengatur keuangan PT Pupuk Kujang (Persero) dengan jabatan Direktur Komersil. Dia menjadi wanita satu-satunya yang menduduki jabatan direktur di perusahaan pelat merah itu, sekaligus menjadi yang termuda.
Dia bersyukur bahwa zaman telah mengalami banyak perubahan sehingga wanita tidak lagi kesulitan mencari tempat untuk mengaplikasikan kemampuannya.
Wanita lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN-STAN) ini bahkan tidak merasa memiliki rintangan yang berarti untuk menghadapi persaingan dunia bisnis menghadapi kaum adam. Justru, dia merasa seorang wanita memiliki daya tahan banting yang lebih tinggi dibanding laki-laki.
“Saya tidak pernah memiliki handicap dengan hal itu. Saya tidak pernah merasa berbeda karena saya perempuan. Saya bisa bekerja dan berpikir seperti laki-laki. Tolak ukur pencapaian kita kan sama. At the end, lemesin aja,” ujarnya.
Dia berpesan, sebaiknya wanita menggali nilai dan skill yang tidak dimiliki laki-laki untuk bisa menyaingi laki-laki atau minimal setara dengan kemampuan laki-laki.
Selain itu, kemampuan dalam memainkan intuisinya untuk memengaruhi orang lain berperan penting untuk menjadi wanita dengan leadership yang mumpuni. Menurutnya, mengatur orang sama saja dengan mengatur hati. “Jadi didengarkan dulu [keinginannya], dimengerti, didukung, baru diberi target,” tambahnya.
Memikul tanggung jawab masalah keuangan tentulah tidak mudah. Namun, melakukannya sambil mengurus tetek bengek masalah rumah tangga memang menjadi tantangan tersendiri. Baginya, hal itu malah menjadi jalan bagi seorang wanita untuk menjadi lebih kuat.