Fashion

Busana Muslim Karya 3 Desainer Akan Ramaikan Jakarta Fashion Week 2014

Deliana Pradhita Sari
Minggu, 18 Agustus 2013 - 22:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Busana muslim akan menjadi salah satu kategori yang akan tampil di panggung perhelatan Fashion Week terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) 2014.

Acara yang rencananya digelar pada 19-25 Oktober 2013 di Senayan City Jakarta itu akan menampilkan koleksi terbaru para designer dalam dan luar negeri yang akan menjadi referensi trend mode di tahun depan.

Dengan kembali mengangkat karya-karya terbaik designer kebanggan Indonesia, JFW 2014 ini menjadikan busana muslim sebagai masterpiece asli dari Indonesia yang menjadi tren dunia.

Selama ini, busana muslim memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan industri mode Indonesia karena memiliki konsumen yang tinggi dari dalam negeri dan mancanegara.

Pada 2015, Indonesia bahkan diharapkan dapat menjadi pusat busana muslim di Asia, dan pada 2025 sebagai kiblat busana muslim dunia. Pemerintah juga menargetkan ekspor produk busana muslim Indonesia dapat mencapai 7% pada 2025.

Pada JFW tahu lalu, kategori busana muslim hanya diwakili oleh Dian Pelangi. Namun pada tahun ini akan ada tiga label busana muslim yaitu Dian Pelangi, Nur Zahra, dan Jenahara.

Konsep Dian Pelangi pada JFW 2014 adalah fesyen dengan kombinasi warna-warna cerah yang sangat tepat dengan selera konsumen di Eropa dan Timur Tengah.

“Tren busana Dian Pelangi lebih ke etnik, colorful, unpredictable dan universal. Maksud universal disini adalah dapat dipakai oleh perempuan berjilbab maupun yang tidak,” ujar Dian, perempuan tinggi semampai berusia 22 tahun kepada Bisnis.

Dian juga mengungkapkan koleksi yang dipamerkan untuk JFW 2014 berbeda dengan JFW 2013. Dia tidak lagi menampilkan busana tie dye yang merupakan karya ciptaanya berupa fesyen gradasi warna yang sekarang masih marak di pasaran Indonesia maupun mancanegara,  melainkan busana muslim mix and match.

Salah satu  contoh karyanya yang dipamerkan dalam Press Conference JFW 2014 adalah mix and match cutting modern. Seperti celana high waist (celana setingi pinggang) dipadankan dengan atasan crop, atau rok mengembang dipadankan dengan jaket, kerudung turban dan kacamata sunglasses.

Sementara itu, label Nur Zahra karya Windri Widiesta Dhari yang menampilkan material fesyen bercorak klasik, natural, dan organik yang dominan warna coklat dan biru. Sasaran pasar Nur Zahra ditujukan kepada konsumen Eropa Selatan dan Jepang.

Untuk JFW 2014, dia lebih menampilkan koleksi busana muslim yang ditujukan kepada perempuan yang memulai untuk berjilbab.

“Sasaran saya adalah beginners, jadi saya main lebih simple, sederhana, nyaman sehingga perempuan berfikir jika memakai jilbab itu tidak rumit dan ribet,” kata Windri.

Designer ketiga yang ikut andil adalah Jenahara. Karya jenahara yang cenderung minimalis dan berpalet warna-warna monokromatik cocok untuk segmen pasar Eropa Barat dan Amerika.

Namun di tahun ini dia memperkaya koleksinya dengan karya yang tidak melulu bercorak monokrom dan bernuansa dark, hitam dan abu-abu. “Saya bermain dengan warna peach, marun supaya lebih playfull dan dilengkapi dengan aksesoris yang etnik, modern dan stylish yang bertema Egyptian,” katanya.

Editor : Nurbaiti
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro