Bisnis.com, JAKARTA - Menjaga daya tahan tanpa menggunakan bahan pengawet menjadi hal paling penting yang harus dijaga oleh para produsen yang menjalankan bisnis rendang kemasan.
Ivan Diryana, Pemilik brand Rendang Nenek, pernah merasakan ketika pertama kali terjun dalam bisnis ini, rendang kemasannya hanya mampu bertahan selama seminggu karena menggunakan plastik biasa dengan pengemasan biasa pula.
Akhirnya, dia membeli vakum sealer rumahan dengan harga di bawah Rp1 juta, daya tahan pun meningkat menjadi sebulan. Semakin lama, banyak reseller yang ikut menjual dan ingin agar rendang tersebut bisa bertahan lebih lama.
Kemudian, dia mendapat informasi dari Unpad tentang cara menjaga agar ketahanan makanan kemasan bisa lebih lama, dengan proses sterilisasi.
Caranya, pertama rendang dimasukan dalam plastik tahan panas kemudian di vakum. Saat ini dia sudah menggunakan vakum sealer industri yang dibeli seharga Rp8 juta, setelah itu disterilisasi dengan cara dikukus
Proses tersebut membuat daya tahan Rendang Nenek bisa bertahan hingga setahun tanpa pengawet. “Kami ingin agar daging yang sudah diberi bumbu dan dijual melalui online ini bisa bertahan lama, lalu dilakukanlah proses sterilisasi dengan cara dikukus,” ucapnya.
Begitu pula yang dilakukan oleh Gufron Syarif, Pemilik Rendang Uda Gembul yang mengaku bahwa rendang produksinya bisa bertahan selama 9 bulan dengan teknik pengemasan vakum kedap udara.
“Yang membuat basi itu mikroba yang hidup, kalau udara dan air dihilangkan serta dilakukan strelisasi dengan sistem ultra panas tingkat tinggi dan tekanan yang tinggi, mikorba akan mati semua.”
Untuk itu dia melakukan investasi dengan membeli mesin sterilisasi seharga Rp12 juta, dan mesin vakum industri seharga Rp15 juta. “Investasi itu penting, karena daya tahan produk itu merupakan persyaratan yang tidak bisa ditawar dalam menjalankan bisnis makanan kemasan,” tuturnya.