Referensi

Menelisik Warisan Teknologi Masyarakat Kampung Dayak Melalui Sebuah Buku

Deliana Pradhita Sari
Jumat, 18 Oktober 2013 - 18:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - “Hutan raya di sini adalah hidup kami, kami akan mempertahankannya dengan nyawa kami”. Begitulah penggalan kalimat yang sangat menarik dari sebuah buku inventaris yang mengangkat budaya teknologi kampung Dayak.

Ini yang membuat para alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1977 menggagas penggarapan buku ini. Mereka anatara lain Darius Pasaribu, Bambang Adya Yatmaka dan Karlina Supeli.

Arus globalisasi di bidang ekonomi, budaya dan bahasa tampak mengancam warisan yang sangat berharga dan langka, yang semuanya itu merupakan dampak dari pemanfaatan sumber daya alam dan persaingan pasar.

Berbagai budaya suku-suku Dayak tersebut akan lenyap apabila tak dilakukan upaya pelestarian. Oleh karena suatu upaya untuk mendokumentasikan sejumlah warisan teknologi yang luar biasa dari budaya Dayak ke dalam sebuah buku dianggap sangatlah penting, sehingga para pemangku dapat melestarikannya.

Buku ini berisi banyak budaya tradisional yang menjadi warisan suku-suku Dayak di Sungai Mahakam dan menggambarkan beragam makanan, festival, obat-obatan dan bahasa sekaligus mendokumentasikan berbagai teknologi kampung Masyarakat Dayak di Kalimantan Timur, yang berpotensi untuk dikembangkan.

Di dalam buku ini terdapat informasi dasar seperti bahan baku, proses tradisional, penggunaan ataupun khasiat dari produk teknologi kampung masyarakat Dayak Kalimantan Timur yang dikumpulkan melalui survei, wawancara dan kajian.

Buku ini membuat kita menemukan kembali berbagai teknologi yang terdapat dalam kebudayaan Dayak. Dan bila kita tidak mengenal kebudayaan tersebut, maka kita pasti terkejut dan langsung berminat untuk mengenalnya.

Inventarisasi kebudayaan ini dapat meningkatkan upaya pelestarian alam dan teknologi budaya Dayak yang sedang terancam.

Kekayaan teknologi kampung masyarakat dayak terdiri dari 3 macam aspek. Aspek yang pertama adalah penyusuran pemukiman. Penyusuran ini menitikberatkan pada eksotika Sungai Mahakam, Desa Budaya Lung Anai, Kota Sendawar, Kampung Tanjung Isuy, Long Pahangai dan Long Apari.

Aspek kedua adalah penyuguhan keunikan konstruksi pemukiman dan peralatan hidup. Konstruksi pembuatan rumah lamin alias rumah panjang dijelaskan dan digambarkan dengan sangat mendetail.

Bentuk dan bagian dari lamin juga dideskripsikan dengan apik. Selain itu, peralatan sehari-hari asli buatan mayarakat Dayak juga dipamerkan dalam buku ini, seperti peralatan masak (teknologi pembuatan tungku, ragam peralatan dapur, peralatan makan, sumpit dll), busana dan perlengkapannya (baju, manik-manik, pelindung kepala, tas punggung, gendongan anak, seraung, ragam keranjang, peralatan berlian) hingga cara beternak, transportasi dan pengolahan makanan (mengawetkan daging, teknik pembuatan gula, garam dan buraq).

Aspek ketiga adalah ragam obat-obatan dari tumbuhan asli Kalimantan. Semisal, pucuk udu tae’pute, pucuk daun selasih dan pucuk daun sata yang dapat digunakan untuk obat sakit mata. Dedaunan tersebut mudah didapat karena tumbuh disekitar rumah.

Untuk obat sakit perut, kulit kayu pohon langsat dapat dimanfaatkan. Masyarakat Dayak memanfaatkan daun kutubatu, uroq sina, tombong dan tulang pitam untuk mengobati demam. Pohon tanah genting juga dimanfaatkan untuk menambah kebugaran dan obat lemah syahwat. Dan masih sekitar 28 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati bermacam-macam penyakit.

Sistematika kekayaan bangsa harus diinventarisasi. Bangsa yang tidak mengahrgai hasil karya sendiri akan menjadi bangsa yang bergantung, bangsa yang konsumtif. Padahal kekayaan bangsa Indonesia sangtalah luar biasa.

Hutan bukan hanya menjadi sumber daya alam saja melainkan sumber daya pengetahuan. Masyarakat Dayak menyebutkan jika hidup tak dapat dipisahkan dari hutan karena hutan adalah sumber kehidupan dan bahkan hidup itu sendiri.

 

Judul                  : Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur

Penggagas      : Darius Pasago Pasaribu

Penulis             : Zainal Arifin Anis, Asman Aziz, Nasrullah, Syaharuddin

Penerbit           : PT Kaltim Pasifik Amoniak

Cetakan           : II, 2013

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro