Bisnis.com, JAKARTA— Perhatikan tingkah laku anak baik di rumah atau di tempat lainnya. Bila tiba-tiba bicaranya pelo atau tidak jelas apa yang diucapkannya, sebaiknya waspada dan segara dibawa ke dokter saraf.
Bisa jadi anak Anda terserang stroke ringan. Ingat, kini penyakit stroke tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga sudah melanda anak-anak yang berusia muda.
Dokter Sukono Djoyoatmodjo, Spesialis Saraf RS Premier Jatinegara Jakarta, mengatakan tanda-tanda anak diserang stroke ada beberapa, dan sifatnya masih ringan atau sepintas.
“Misalnya anak tiba-tiba bicaranya pelo, terus tak lama kemudian sekitar 5-10 menit, membaik lagi dan normal kembali Tapi, bisa juga terjadi pelo sampai 1-2 jam. Untuk itu orangtua harus memperhatikannya. Bila menemukan anak beberapa kali mengalami hal seperti itu, sebaiknya cepat dibawa ke rumah sakit,” katanya di Jakarta dalam diskusi Pentingnya Menjaga Kesehatan Anak yang diadakan RS Premier Jatinegata, Senin (20/1/14) sore.
Dia menyebutkan ada juga anak yang tiba-tiba lumpuh separoh, kemudian dalam setengah jam membaik lagi.
Menurut dia, gejala stroke pada anak hampir sama dengan yang dialami pada orang dewasa. Yaitu datang dengan gejala yang timbul tiba-tiba, sesuai daerah otak yang terganggu, seperti mengalami kelumpuhan, adanya gangguan sistem rasa (baal, kesemutan), gangguan bicara (menjadi cadel atau pelo), dan gangguan bahasa (tidak bisa bicara), dan lainnya.
“Bisa juga berupa kelainan pada otak karena aliran darah terhambat, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke otak tidak memadai, atau bahkan terhenti,” ungkapnya.
Dia menuturkan stroke yang menyerang anak-anak yang masih berusia muda, biasanya dominan terjadi pada anak karena penyebab lain,. Atau karena penyakit bawaan seperti jantung bocor.
Sukono juga mengingatkan tentang golden period, atau masa keemasan bagi penderita serangan stroke 4,5 jam setelah gejala awal terjadi.
“Bila sebelum empat jam sudah tertangani dokter yang tepat di rumah sakit, kemungkinan besar pasien bisa tertolong dan sembuh kembali,” ujarnya.
Tapi sebaliknya, jika pasien terlambat ditangani akan menimbulkan kecacatan berat atau kematian.