Bisnis.com,JAKARTA-- Indonesia merupakan negara yang masuk dalam kategori dengan kasus ko-infeksi tertinggi untuk penyakit tuberkulosis dengan human immunodeficiency virus (HIV).
Oleh karena itu, populasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia, yang diperkirakan mencapai 108.600 orang, sangat rentan terhadap penularan TB dan ko-infeksi (co-infection) TB.
Penyakit tuberkulosis merupakan tantangan bagi pengendalian AIDS, karena merupakan infeksi penyerta yang sering terjadi pada ODHA (31,8%).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah pasien TB dengan status HIV positif di Indonesia pada 2013, sebesar 7,5%. Terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan 2012 yang hanya 3,3%.
Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan. Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, mengatakan pada orang dengan sistem imunitas yang menurun seperti ODHA, infeksi TB laten mudah berkembang menjadi TB aktif.
Menurut dia, sekitar 60% ODHA yang terinfeksi kuman TB (laten), akan menjadi TB aktif.
Tjandra menuturkan kolaborasi TB-HIV, merupakan rangkaian kegiatan bersama program pengendalian TB dan program penanganan HIV, yang bertujuan untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua penyakit tersebut.
Kegiatan kolaborasi TB-HIV di Indonesia, berupaya untuk mempercepat diagnosis dan pengobatan TB pada pasien HIV. Sebaliknya mempercepat diagnosis dan pengobatan HIV pada pasien TB, dengan memperkuat jejaring layanan keduanya.
Tjandra juga menjelaskab tantangan utama dalam pengendalian TB di Indonesia, antara lain sepertiga dari kasus TB belum dinotifikasi oleh program nasional pengendalian TB.
"Mayoritas pemberi layanan swasta, belum menerapkan menerapkan Pedoman Nasional Pengendalian TB," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/3/2014) dalam rangka Peringatan Hari TB Sedunia 2014.
Tantangan lainnya adalah angka putus berobat yang tinggi di rumah sakit, dan sektor swasta yang terlalu tinggi (20-40%). Juga ancaman epidemi ganda, yaitu TB dan HIV, serta TB dan diabetes mellitus (DM).
Fashion
Penderita HIV/AIDS Rentan Tertular Tuberculosis
Penulis : Rahmayulis Saleh