Fashion

Samsung Buka Sono School

Atiqa Hanum
Kamis, 19 Juni 2014 - 17:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Pentingnya teknologi ultrasonografi di Indonesia dirasakan oleh Samsung Electronic melalui Samsung Health Medical Equipment Business yang bekerja sama dengan Indonesian Clinical Training and Education Centre (ICTEC), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mendirikan Sono School berbasis ultrasonografi.

            “Ini adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) Samsung Electronics untuk meningkatkan keahlian kalangan medis dalam penggunaan peralatan ultrasonografi diharapkan mampu memperbaiki kondisi kesehatan di Indonesia juga intelegent para pelaku medis,” ungkap Vice President Samsung Electronic Indonesia, Khang Hyun Lee dalam dalah satu pertemuan di kantor Samsung, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

ICTEC – Samsung SONO School berlokasi di RSCM ini memulai kurikulumnya yang terdiri dari training secara teori dan workshop langsung mengenai penggunaan Ultrasonografi dalam berbagai aspek diagnosa dan penanganan medis. ICTEC – Samsung SONO School memberikan akreditasi Continuing Medical Education menargetkan 350 dokter dari seluruh Indonesia untuk menempuh sekolah gratis yang disiapkan untuk selama 1 tahun. Dari tujuh program yang disediakan mencakup 14 sesi pelatihan dengan lima modul meliputi Point of Care dan OBGYN dan diikuti oleh sekitar 25 peserta setiap sesi.

Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan konsultasi dan pembicaraan dengan sebuah komite penasihat bidang kesehatan ini difokuskan pada Point of Care dan OBGYN, memungkinkan para dokter untuk meningkatkan keahlian mereka, dimulai dengan bagaimana ultrasound dapat digunakan dalam Unit Gawat Darurat serta Pre-Natal. Kurikulum juga dilengkapi dengan peralatan kesehatan yang didedikasikan untuk pelatihan ini, diantaranya adalah peralatan ultrasonografi baru yang dihadirkan Samsung Medison Accuvix A30 dan Samsung Portable Ultrasound MySono U6.

“Kami memiliki alat ultrasonografi yang canggih namun tidak akan bermanfaat kalau pelaku medisnya tidak dapat memanfaatkan dengan maksimal. Oleh karena itu, kami membuka sekolah khusus pelaku medis dengan gratis agar mesin tersebut dapat berguna bagi kesehatan masyarakat,” tutur Business to Business Senior Manager, Julia Widjaja.

Mereka yang mengikuti program ini akan dapat memperoleh pengalaman pelatihan dalam ruangan yang disiapkan khusus sebagai ruang simulasi dan ruang tindakan di RSCM. Pelatihan secara teori akan diberikan oleh para instruktur dari RSCM dan FKUI. Kemitraan yang dibuat selama lima tahun ini dimungkinkan adanya kesepahaman dan kepedulian terhadap pentingnya diagnosa awal yang komprehensif dan pengawasan proses perawatan bagi para pasien, sebagai bagian dari mengurangi angka kematian yang juga merupakan salah satu agenda dari MDG di Indonesia dan di negara lain.

Sono Schools dirancang untuk membantu para dokter di Indonesia dalam meningkatkan keahlian mereka khususnya yang berhubungan dengan peralatan ultrasound dan bagaimana ilmu kedokteran dapat berkembang selanjutnya. Sebelumnya, Sono School sudah ada di China dan berikutnya setelah Indonesia akan merambah ke negara berkembang lainnya seperti Vietnam dan Malaysia. Selain itu, Lee menambahkan bawa ada rencana akan dibuka Sono School II yang akan dibuka tahun ini masih di pulau Jawa.

Julia memaparkan bahwa review internal secara teratur akan dilakukan untuk memastikan efektivitas dari program ini. Setiap dua tahun juga akan diberikan program penyegaran bagi mereka yang telah menyelesaikan pelatihan mereka di Sono School. Peserta pelatihan dapat mengirim contoh dari ultrasound mereka melalui email kepada para instruktur sehingga mereka dapat memberikan masukan atas teknik yang para peserta lakukan. 

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Atiqa Hanum
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro